REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK--Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, menerapkan protokol kesehatan yang ditaati baik pedagang maupun pengunjung untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Kami minta pedagang dan pengunjung harus sayang kepada keluarganya, sayang kepada yang di rumah, sehingga wajib memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," kata Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Dedi Setiawan di Lebak, Ahad (26/7).
Penerapan protokol Covid-19 merupakan tanggung jawab pengelola Pasar Rangkasbitung dapat mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Selain itu juga pedagang dan pengunjung yang hendak masuk ke kawasan Pasar Rangkasbitung dilakukan penyemprotan disinfektan.
Mereka pedagang dan pengunjung harus menjadikan kewajiban untuk memakai masker, rajin mencuci tangan dan dan menjaga jarak. Sebab, protokol kesehatan tersebut memberikan kenyamanan dari ancaman penularan Covid-19, sehingga pedagang dan pengunjung pasar harus mendukungnya. "Kami memberikan apresiasi kesadaran pedagang dan pengunjung cukup tinggi menerapkan protokol kesehatan," katanya menjelaskan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah mengapresiasi pengelola Pasar Rangkasbitung yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah Covid-19.
Saat ini, jumlah warga Lebak yang terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat 25 orang dan di antaranya 19 orang dinyatakan sembuh, lima orang dalam pengawasan dan seorang meninggal dunia. "Kami berharap lima orang yang masih dalam pengawasan dan menjalani perawatan medis di RSUD Banten kembali semua sembuh," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah mengajak masyarakat agar mentaati protokol kesehatan dengan memakai masker jika ke luar rumah. Selain itu juga mereka menjaga jarak, menghindari keramaian dan kerumunan serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Masyarakat juga harus membiasakan pola hidup bersih dan sehat serta rutin berolahraga."Kami minta masyarakat dapat mentaati protokol kesehatan guna memutus mata rantai penularan virus corona yang membahayakan dan mematikan itu," katanya.