Senin 27 Jul 2020 09:28 WIB

Teleskop Hubble Abadikan Gambar Detail Planet Saturnus

Gambar mengungkap struktur cincin konsentris di sekitar planet bisa terlihat jelas.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Teleskop Hubble mengungkap gambar Saturnus secara detail dengan bulan di bawahnya.
Foto: nasa
Teleskop Hubble mengungkap gambar Saturnus secara detail dengan bulan di bawahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Awal Juli 2020 ini, Teleskop Luar Angkasa Hubble berhasil mengabadikan bidikan baru Saturnus. Gambar yang dinilai memiliki ketajaman dengan akurasi detil itu, ditegaskan oleh NASA sebagai planet cincin.

Sebab, mengutip slashgear, Senin (27/7), struktur cincin konsentris di sekitar planet itu bisa terlihat jelas dan terperinci. Terlebih, ketika NASA mengingatkan bahwa struktur cincin di sekitar Saturnus terdiri dari bongkahan es mulai dari ukuran bintik debu hingga batu-batu besar.

Baca Juga

Gambar yang diambil oleh Hubble pada 4 Juli 2020 lalu itu, diambil ketika Saturnus berjarak 839 juta mil dari Bumi. Tak hanya itu, gambar tersebut juga menunjukkan musim panas di belahan bumi utara planet ini.

Gambar yang telah dipublikasikan itu juga menunjukkan beberapa badai atmosfer kecil yang bersifat sementara. Utamanya, dari mulai badai yang datang dan pergi setiap tahun, ketika Hubble mengamati planet ini.

NASA menjelaskan, beberapa pita di planet Saturnus terlihat berubah warna dari tahun ke tahunnya. Namun, dalam gambar terbaru itu, pita di belahan bumi utara Saturnus cenderung tetap dan hampir identik dengan apa yang diamati Hubble selama 2019 lalu.

Saturnus memang diketahui memiliki atmosfer yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium dengan jejak amonia, metana, uap air, dan hidrokarbon yang memberikan warna kuning-coklat. Dalam data dan laporan lain juga mencatat adanya kabut kemerahan di belahan bumi utara planet itu.

Para ilmuwan percaya bahwa kabut asap mungkin disebabkan oleh pemanasan akibat peningkatan sinar matahari, yang dapat mengubah sirkulasi atmosfer atau mungkin menghilangkan es dari aerosol di atmosfer.

Para astronom juga mengatakan bahwa penyebab kabut merah sangat berpotensi, karena meningkatnya sinar matahari selama musim panas mengubah jumlah kabut fotokimia yang dihasilkan. Namun demikian, menariknya, belahan bumi selatan dari planet yang mengintip sedikit di bawah cincin memiliki semburat biru yang menunjukkan perubahan cuaca musim dingin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement