REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teleskop Ruang Angkasa Hubble berhasil menangkap penampakan gugus bola yang berlokasi di galaksi satelit dari Bima Sakti, yaitu Awan Magellan Besar atau Large Magellanic Cloud (LMC). Gugus bola ini tampak unik karena terlihat seperti sebuah bola salju raksasa.
Temuan gugus bola ini juga semakin menarik karena bertepatan dengan perayaan Natal yang biasanya identik dengan momen turunnya salju atau white Christmas. Gugus bola ini memiliki nama NGC 2210 dan berlokasi sekitar 158.000 tahun cahaya dari bumi.
Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang memiliki bentuk seperti bola. Gugus bola bisa terdiri dari puluhan ribu hingga jutaan bintang, seperti dilansir ESA Hubble. Bintang-bintang yang berada dalam gugus bola umumnya merupakan bintang-bintang tua dengan warna yang lebih merah dibandingkan bintang-bintang dalam gugus terbuka atau open cluster.
NGC 2210 merupakan gugus bola pertama yang penampilan utuhnya bisa tertangkap oleh Teleskop Ruang Angkasa Hubble, sejak teleskop ini diluncurkan pada 1990. Menurut prediksi para astronot, NGC 2210 telah berusia sekitar 11,6 miliar tahun.
Artinya, NGC 2210 memiliki usia yang hampir sama dengan gugus-gugus bola lain di LMC. NGC 2210 juga memiliki usia yang sama dengan gugus bola tertua yang berlokasi di bagian halo galaksi Bima Sakti.
NGC 2210 merupakan salah satu gugus bola termuda di LMC yang pernah ditemukan oleh para astronom. Meski begitu, usia NGC 2210 hanya sekitar 2,2 miliar tahun lebih tua dibandingkan alam semesta.
Sebenarnya, NGC 2210 pertama kali terdeteksi pada 2017. Akan tetapi, para astronom baru bisa menghasilkan gambar atau tampilan NGC 2210 saat ini dengan memanfaatkan beragam data yang didapatkan oleh Teleskop Ruang Angkasa Hubble.
Bukan hanya NGC 2210, para astronom juga menemukan sejumlah gugus lain saat melakukan observasi. Tak sedikit dari gugus-gugus bola tersebut yang memiliki usia lebih tua dibandingkan NGC 2210.
Empat gugus bola yang ditemukan oleh para astronom misalnya, diprediksi sudah berusia lebih dari 13 miliar tahun. Artinya, beragam gugus bola tersebut terbentuk dengan jarak hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang.
Para astronom mengungkapkan bahwa gugus bola bisa berumur sangat panjang karena memiliki ikatan gravitasi yang sangat kuat, seperti dilansir Space pada Selasa (26/12/23). Ikatan gravitasi yang kuat ini membuat gugus bola menjadi sangat stabil.
Fakta bahwa NGC 2210 dan gugus bola di LMC lain memiliki umur yang mirip dengan gugus bola di Bima Sakti juga cukup memukau bagi para astronom. Fakta ini mengindikasikan bahwa gugus bola di LMC dan Bima Sakti terbentuk di waktu yang bersamaan, meski galaksi Bima Sakti dan LMC lahir secara terpisah.