Rabu 08 Nov 2023 13:48 WIB

Cincin Saturnus akan Hilang, Apa Penyebabnya?

Cincin Saturnus tidak akan terlihat jika manusia mencoba melihatnya dari Bumi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Dengan banyaknya material cincin yang jatuh ke planet ini akibat gravitasi, para ilmuwan NASA memperkirakan bahwa cincin Saturnus hanya akan bertahan kurang dari 100 juta tahun.
Foto: NASA
Dengan banyaknya material cincin yang jatuh ke planet ini akibat gravitasi, para ilmuwan NASA memperkirakan bahwa cincin Saturnus hanya akan bertahan kurang dari 100 juta tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) pada tahun 2018 mengonfirmasi bahwa Saturnus akan kehilangan cincinnya dengan sangat cepat. Gravitasi planet ini menarik cukup banyak es dari cincin untuk memenuhi ruang selayaknya kolam renang seukuran Olimpiade dalam waktu setengah jam. 

Dilansir dari Indian Express, Rabu (8/11/2023), meskipun membutuhkan waktu lama untuk menghilang sepenuhnya, cincin tersebut akan segera tidak terlihat jika manusia mencoba melihatnya dari Bumi.

Baca Juga

Galileo adalah orang pertama yang mengamati cincin indah Saturnus pada tahun 1610 ketika dia mengarahkan teleskopnya yang berukuran 20x ke arah planet yang dinamai dewa pertanian Romawi. Saat ini, bagi yang memiliki peralatan astronomi dasar, dapat mengarahkannya ke planet ini untuk melihat sekilas cincin yang terbuat dari miliaran bongkahan kecil es dan batu.

Namun pada awal tahun 2025, ilmuwan menyebut Saturnus akan sejajar dengan planet Bumi, menurut Earth.com. Artinya, cincin tersebut tidak akan tampak jika dilihat dari Bumi. 

Bayangkan selembar kertas dipegang sejajar dengan tanah. Sekarang bayangkan selembar kertas itu berjarak ratusan meter dari mata. Seberapa sulit menemukan selembar kertas itu? Kira-kira seperti itulah gambaran sulitnya menemukan Saturnus pada tahun 2025.

Namun jangan khawatir, fenomena tersebut tidak akan bertahan lama, apalagi dalam kaitannya dengan kosmik. Saturnus membutuhkan waktu sekitar 29,4 tahun Bumi untuk mengorbit mengelilingi Matahari. Selama waktu tersebut, itu akan perlahan-lahan miring dan memperlihatkan sisi lain dari cincinnya. Hingga akhirnya mencapai visibilitas puncak pada tahun 2023. Kemiringan ini juga akan membantu manusia bisa melihat bulan-bulan di planet ini dengan lebih baik.

Kapan cincin itu benar-benar hilang? Dengan banyaknya material cincin yang jatuh ke planet ini akibat gravitasi, para ilmuwan NASA memperkirakan bahwa cincin tersebut hanya akan bertahan kurang dari 100 juta tahun. Kedengarannya mungkin sangat lama, mengingat bahwa Saturnus berusia hampir empat miliar tahun. Konsensus ilmiah mengatakan bahwa cincin tersebut kemungkinan besar tidak berumur lebih dari 100 juta tahun. Artinya, fenomena tersebut tidak lebih dari fenomena sekilas di sekitar raksasa di tata surya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement