REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Tim penelitian Universitas Padjajaran (Unpad) mengungkapkan masyarakat yang hendak menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 bisa dari berbagai kalangan. Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga kesehatan (nakes) diperbolehkan jika ingin bergabung menjadi relawan.
"Tenaga kesehatan juga boleh," ujar Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Balai Kota kepada wartawan, Senin (27/7). Ia mengatakan, para relawan yang akan mengikuti uji klinis harus dipastikan sehat dan berusia antara 18 hingga 59 tahun.
Ia mengungkapkan, uji klinis vaksin kepada relawan akan dilaksanakan di enam titik yaitu di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Dago, Sukapakir dan Ciumbuleuit. "Masyarakat yang mau ikut dipersilahkan," katanya.
Menurutnya, pasca para relawan diuji klinis maka diperbolehkan untuk beraktivitas dan tidak dilakukan isolasi. Katanya, efek samping penyuntikan vaksin yaitu pada tempat suntikan terdapat bengkak merah yang diperkirakan ada sekitar 30 persen dan akan hilang dalam dua hari.
Ia menyebutkan, 30 menit pertama usai disuntik maka para relawan tidak diperkenankan pulang langsung namun dipantau dokter. Menurutnya, para relawan akan direncanakan disuntik dua kali namun tetap memperhatikan kondisi yang bersangkutan.
Manager Penelitian Tim Unpad, Eddy Fadliana menambahkan, efek samping sistemik pasca uji klinis kurang dari 5 persen dan jika terjadi demam ringan akan hilang dalam dua hari. Sementara itu, terkait dengan diare yang muncul tidak berhubungan dengan uji klinis vaksin covid-19.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengungkapkan bagi para ASN yang ingin menjadi relawan uji klinis vaksin covid-19 dipersilahkan. Namun, menurutnya tetap harus memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh tim peneliti dari Unpad."ASN minta daftar silahkan, boleh asal memenuhi kriteria," katanya.
Menurutnya, pihaknya mendukung program tersebut dan berharap segera terdapat vaksin covid--19. Ia mengatakan tidak terdapat paksaan maupun bayaran agar masyarakat ikut menjadi relawan. Terdapat asuransi kesehatan bagi para relawan.