Selasa 28 Jul 2020 13:58 WIB

Zona Hijau di Sumbar Tinggal 5

Sawahlunto mencatatkan 1 kasus baru positif covid-19.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Guru memeriksa suhu tubuh murid saat hari pertana masuk sekolah di SDN 11 Marunggi, Pariaman, Sumatera Barat, Senin (13/7/2020). Kota Pariaman bersama Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat merupakan empat daerah di zona hijau di Sumatera Barat yang sudah memulai aktivitas belajar-mengajar di sekolah dengan pola tatap muka langsung dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Foto: ANTARA /Iggoy el Fitra
Guru memeriksa suhu tubuh murid saat hari pertana masuk sekolah di SDN 11 Marunggi, Pariaman, Sumatera Barat, Senin (13/7/2020). Kota Pariaman bersama Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Pasaman Barat merupakan empat daerah di zona hijau di Sumatera Barat yang sudah memulai aktivitas belajar-mengajar di sekolah dengan pola tatap muka langsung dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG- Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Barat Jasman Rizal mengatakan Kota Sawahlunto berganti status dari zona hijau menjadi zona kuning. Hari ini Sawahlunto mencatatkan 1 kasus baru positif covid-19. Total kasus positif covid-19 di Sawahlunto sekarang menjadi 3. Dua kasus sebelumnya ditemukan pada akhir Ramadhan lalu dan keduanya sudah dinyatakan sembuh.

"Sekarang tinggal 5 zona hijau di Sumbar. Sawahlunto harus jadi zona kuning," kata Jasman, Selasa (28/7).

Baca Juga

Lima zona hijau di Sumbar yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Jasman menyebut ada dua lagi daerah di Sumbar yang berpeluang beralih dari zona kuning menjadi zona hijau. Yakni Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Padang Pariaman. Dua darerah tersebut tidak ada penambahan kasus positif covid-19 baru dalam sebulan terakhir dan tidak ada pasien positif covid-19 meninggal dunia.

Hari ini di Sumbar terdapat penambahan kasus positif covid-19 sebanyak 5 orang. Selain 1 orang dari Kota Sawahlunto dan sisanya dari Kota Padang 4 orang.

Konskuensinya, Sawahlunto harus menghentikan sekolah tatap muka langsung dan mengalihkan belajar daring dan luring. Sawahlunto sudah dua pekan membuka sekolah tatap muka langsung untuk tingkat SMP dan SMA. Untuk SD memang masih daring dan luring.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement