REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Adanya wabah Covid 19, diyakini tidak terlalu berpengaruh terhadap usaha mikro, kecil dan menengah. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Banyumas Joko Wiyono, pada masa awal terjadinya wabah, banyak UMKM memang mengalami kesulitan.
''Namun seiring dengan berjalannya waktu, para pengusaha UMKM di Banyumas sudah mampu melakukan adaptasi dengan melakukan terobosan-terobosan pemasaran, sehingga bisa survive lagi,'' kata Joko, saat pengukuhan pengurus Asosiasi UMKM Banyumas di pendopo Setda Banyumas, Selasa (28/7).
Dengan kondisi saat ini, dia menyebutkan, pelaku UMKM yang masih terdampak secara ekonomi akibat wabah Covid 19, tak lebih sekitar 10 persen. ''Kami mencatat, di Banyumas ada sebanyak 527 UMKM yang bergerak di bidang fashion, makanan dan kerajinan. Dari jumlah itu, hanya sekitar 10 persen yang terdampak,'' katanya.
Menurutnya, salah satu terobosan yang dilakukan kalangan UMKM, adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang saat ini. Melalui media sosial, UMKM di Banyumas mampu bertahan untuk memasarkan hasil produknya.
''Adanya wabah justru memacu pelaku UMKM untuk lebih kreatif memanfaatkan teknologi informasi untuk memasarkan produknya. Dengan demikian, mereka tidak hanya mengandalkan pemasaran konvensional, tapi juga pemasaran online berbasis media sosial, aplikasi maupun marketplace,'' katanya.
Sementara terkait dengan pembentukan Asosiasi UMKM sekaligus pengukuhan para pengurusnya, Joko berharap hal ini bisa menjadi titik awal kebangkitan dengan semangat dan optimisme pelaku ekonomi di tengah pandemi. ''Melalui wadah asosiasi ini, pelaku UMKM bisa menjalin komunikasi dan kolaborasi untuk mendukung usahanya masing-masing,'' katanya.
Bupati Banyumas Achmad Husein, dalam kesempatan itu meminta agar para pelaku UMKM terus bergerak maju meski saat ini sedang menghadapi tantangan berat berupa adanya Wabah Covid 19. ''Pelaku UMKM harus bisa bersatu dan saling mengisi satu sama lain. Dengan demikian, tantangan seberat apa pun akan bisa diatasi,'' katanya.
Dia juga meminta agar para pengurus asosiasi segera mengurus legalitas organisasinya, sehingga bisa bekerja sama dengan dinas terkait dan menyerap program dana bergulir dari pemerintah secara optimal.
Ketua Asosiasi UMKM Banyumas Pujianto, mengatakan pembentukan asosiasi UMKM dilandasi kesadaran bahwa masing-masing UMKM tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya sinergi dengan UMKM lain. ''Melalui Asosiasi UMKM, teman-teman UMKM bisa saling berkolaborasi untuk mengembangkan usahanya,'' katanya.