Kamis 30 Jul 2020 23:13 WIB

Pandemi Covid-19 Jadi Sebab UTA'45 Gelar Wisuda Daring

Pihak kampus akan mengundang para alumni untuk membahas beberapa hal penting.

Ilustrasi Toga
Foto: IST
Ilustrasi Toga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 (UTA '45) Jakarta, Rudyono Darsono memastikan pihaknya melakukan wisuda secara online/daring pada 27 Juli 2020 mendatang.

Rudyono mengatakan, wisuda daring ini merupakan mandat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) demi menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Kita tidak diperkenankan menggelar wisuda secara langsung. Tapi, sesuai peraturan tetap harus menggelar wisuda bagi lulusan tiap semester. Karenanya, kita laksanakan secara online," kata Rudy di Kampus UTA '45, Jakarta, Kamis (30/7).

Namun, lanjut Rudy, belakang muncul postingan di media sosial kalangan mahasiswa dan calon peserta wisuda serta alumni UTA '45, yang menyudutkan kepada individu pimpinan kampus maupun secara institusi. 

"Unggahan antara lain masalah pelaksana wisuda online yang dianggap tidak etis oleh pihak-pihak yang merasa keberatan. Padahal, apa yang kita lakukan ini sesuai dengan aturan dari Kemendikbud," ujarnya.

Ia melanjutkan, situasi yang tidak menentu akibat corona, jadi alasan utama pihak kampus memutuskan melaksanakan wisuda online. Wisuda ini juga hanya ditawarkan bagi mahasiswa yang ingin mengikuti saja.

photo
Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 (UTA 45) Jakarta, Rudyono Darsono . - (Dok. Pro)

"Kampus tidak pernah memaksa bagi mahasiswa yang tidak ingin ikut serta, jadi kita mengakomodir wisuda online dan wisuda offline saat nanti pandemi Covid-19 telah selesai dan kondisi kembali seperti semula," kata Rudy.

Rudy juga menjelaskan, untuk pengalokasian anggaran wisuda, menjadi satu bagian dari sistem penyelesaian studi mahasiswa. Dengan demikian, kata dia, tidak menjadi kewajiban untuk kampus memberikan detail alokasi anggaran ke mahasiswa. 

Oleh karenanya, dalam waktu dekat, pihak rektorat dan yayasan kampus berniat melakukan pembicaraan dengan alumni peserta wisuda untuk menyelesaikan permasalahan ini. 

"Kita ingin undang, karena adik-adik alumni ini pasti butuh hubungan dengan almamater, seperti legalisir dan sebagainya. Jangan sampai, hubungan antara alumni dan almamater terganggu karena ada masalah ini," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement