REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Apple Inc membukukan kinerja yang positif pada kuartal kali ini di tengah tekanan pandemi Covid-19. Raksasa teknologi ini mengalami kenaikan laba sejak diberlakukannya kebijakan Work From Home (WFH).
Manajemen Apple menyampaikan, banyak masyarakat yang beralih menggunakan layanan serta produk Apple seperti iPad dan Mac selama WFH. Adapun penjualan iPhone di kuartal ini telah mencapai 4 miliar dolar AS, di atas perkiraan analis.
Dengan 60 persen penjualan berasal dari pasar internasional, perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini membukukan pendapatan iPhone 26,42 miliar dolar AS. Total pendapatan 4 miliar dolar AS di atas prediksi analis.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, CEO Apple, Tim Cook mengatakan kenaikan penjualan mulai terjadi pada Mei dan Juni 2020. Menurutnya, berbagai stimulus ekonomi yang diberikan sangat membantu bagi dunia usaha.
"Saya pikir stimulus ekonomi yang ada, tidak hanya di Amerika Serikat, merupakan sebuah bantuan," kata Cook kepada dikutip Reuters.
Hal ini pun mendorong kenaikan harga saham Apple hingga enam persen. Total pendapatan Apple dari semua lini bisnis mencapai 59,69 miliar dolar AS. Sedangkan laba per sahamnya yaitu sebesar 2,58 dolar AS.
Penjualan di segmen layanan seperti iCloud dan Apple Music, naik 14,8 persen menjadi 13,16 miliar dolar AS. Cook mengatakan, hingga saat ini Apple memiliki 550 juta pelanggan yang membayar pada platformnya, naik dari 515 pada kuartal sebelumnya.
Penjualan di segmen produk yang dapat dikenakan seperti Apple Watch naik 16,7 persen menjadi 6,45 miliar dolar AS, dibandingkan dengan perkiraan analis yang hanya sebesar 6,0 miliar. Sementara penjualan di segmen iPad dan Mac masing-masing sebesar 6,58 miliar dolar AS dan 7,08 miliar dolar AS.
Sebelum pandemi Covid-19, pasar ponsel pintar secara global sudah bergerak stagnan. Apple pun lebih fokus untuk mengembangkan bisnis layanannya. Bisnis layanan merupakan salah satu segemen dengan pertumbuhan pendapatan tercepat.