REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun, menyatakan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah merupakan momentum untuk membangun optimisme di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak kepada masyarakat secara sosial dan ekonomi.
Bagi Misbakhun, kesulitan hidup di era pandemi covid-19 bukanlah hambatan untuk membangun gotong royong, termasuk untuk kalangan politisi. Bahkan justru di saat seperti inilah kepekaan dan upaya membangun komunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat justru harus semakin ditingkatkan.
"Berkurban adalah salah satu jawaban akan keyakinan dan optimisme mewujudkan cita-cita kesejahteraan rakyat," kata Misbakhun dalam keterangan persnya, Jumat (31/7).
Menurutnya, setiap kader Golkar wajib menunjukkan kepada masyarakat mengenai Golkar sebagai partai yang komitmen pada nilai-nilai kemaslahatan umat. "Dengan semangat berkurban, Partai Golkar akan terus berjuang untuk kesejahteraan seluruh rakyat," tegas Misbakhun yang duduk di Komisi XI DPR tersebut.
Koordinator Rumah Aspirasi Misbakhun, Fatkhul Mubin, mengatakan pihaknya selalu menyalurkan daging kurban ke konstituen di Pasuruan-Probolinggo. Dan untuk Idul Adha tahun ini, Rumah Aspirasi Misbakhun menyalurkan 25 ekor sapi.
"Kegiatan rutin tahunan ini merupakan wujud keistiqomahan bapak Misbakhun dengan terus menghidupkan semangat berbagi dan kepedulian sosial pada jaringannya di dapilnya," kata Fatkhul Mubin, dalam keterangannya dari Pasuruan.
Menurut Fatkhul Mubin, pihaknya tidak bergeser dari semangat kepedulian sosial dan justru semakin meningkat dalam situasi ekonomi yang sedang menurun akibat pandemi covid-19. Dan dipastikan dia, semua kegiatan terkait Idul Adha ini memberdayakan potensi jaringan yang banyak berprofesi sebagai petani dan peternak sapi.
"Kami melibatkan dan membeli hewan kurban dari jaringan kami sendiri, agar roda ekonomi bisa terus berjalan. Kami distribusikan untuk masyarakat melalui jaringan kami di Pasuruan dan Probolinggo," kata Mubin.
Salah satu jaringan yang bertugas dalam kegiatan distribusi kurban Rumah Aspirasi Misbakhun, M. Munif, mengatakan situasi ekonomi tak mendukung, tak menyurutkan semangat untuk bersilaturahmi sekaligus berbagi kasih lewat kurban.
"Sebab dibalik ini, ada doa yang dilantunkan bersama agar pandemi covid-19 ini segera berakhir. Sejalan juga dengan makna Idul Adha yang mengajarkan setiap umat Islam untuk memberi pengorbanan secara ikhlas atas segala sesuatu yang dilakukan dan dicintai," kata Munif.
Munif menambahkan, makna pengorbanan dari momentum Idul Adha sendiri berangkat dari sejarah kurban, dimana Nabi Ibrahim rela mengorbankan anak yang dicintainya, Nabi Ismail untuk disembelih sebagai wujud taat pada Allah SWT.
"Untuk kita saat ini, pengorbanan yang dimaksud bisa berupa sesuatu yang dicintai maupun harta yang telah diperoleh untuk dibagikan kepada orang-orang sekitar dengan maksud ibadah kepada Allah," katanya.
Diketahui, 25 ekor sapi yang telah didistribusikan ke jaringan Misbakhun di Pasuruan dan Probolinggo sedianya akan disembelih selama tiga hari tasyrik. Di Rumah Aspirasi Misbakhun sendiri dilakukan penyembelihan setelah berlangsung shalat Idul Adha.