Sabtu 01 Aug 2020 12:04 WIB

Bagaimana Cara Memastikan Hewan Qurban Sudah Mati?

Hewan bisa mati bukan karena disembelih, tapi karena kesakitan yang luar biasa.

Petugas penyembelihan mengikatkan sapi ke alat perebah sapi qurban di Masjid Al Furqan, Kujangsari, Bandung, Jumat (31/7). Alat ini membuat proses merebahkan sapi sebelum disembelih menjadi lebih manusiawi.
Foto: REPUBLIKA/YOGI ARDHI
Petugas penyembelihan mengikatkan sapi ke alat perebah sapi qurban di Masjid Al Furqan, Kujangsari, Bandung, Jumat (31/7). Alat ini membuat proses merebahkan sapi sebelum disembelih menjadi lebih manusiawi.

REPUBLIKA.CO.ID, Islam mengharamkan daging hewan qurban yang terpotong ketika hewannya masih hidup. Umat Islam diharamkan memakannya. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai bangkai.

Hal ini sebagaimana riwayat dari Abu Waqid al-Laitsi berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Bagian tubuh bahiimah (hewan ternak) yang terpotong ketika hewannya masih hidup, maka ia adalah bangkai." (HR Ibnu Majah no 2606 dan II/1072, no 3216; Abu Dawud VIII/60, no 2841).

Menurut Direktur Halal Research Centre Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono, naka sangat penting untuk memahami betul bahwa hewan qurban itu tidak boleh dipotong kakinya, tidak boleh dipotong ekornya, dan tidak boleh dikuliti, kalau hewannya belum mati sempurna. 

Mengapa demikian? Nanung menjelaskan alasannya. Jika hewan belum mati, tapi sudah dipotong kakinya atau dipotong ekornya atau malahan dikuliti, maka artinya kita memotong kaki binatang atau memotong ekornya atau mengulitinya dalam keadaan hewannya masih hidup. "Tentu itu sakit sekali. Hewan bisa mati bukan karena disembelih, namun karena kesakitan yang luar biasa! Dagingnya bisa haram," kata Nanung kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Untuk itu, ungkap Nanung, ada beberapa cara untuk memastikan hewan yang telah disembelih sudah mati atau belum. Hewan bisa dipastikan mati dengan cara mengecek salah satu dari tiga reflek berikut: reflek mata, reflek kuku, reflek ekor.

Pertama, reflek mata. Namung menjelaskan, setelah disembelih dan tidak bergerak lagi, gunakan ujung jari kita untuk menyentuh pupil mata alias orang-orangan mata. Jika masih ada bereaksi atau berkedip, maka artinya saraf-sarafnya masih aktif dan hewannya masih hidup. "Namun jika sudah tidak bereaksi lagi, maka artinya hewan telah mati," katanya.

Kedua, reflek ekor. Ekor sapi adalah salah satu tempat berkumpulnya ujung-ujung saraf yang sangat sensitif. Setelah hewan disembelih dan tidak bergerak lagi, coba kita pencet batang ekornya. Jika masih bereaksi, maka artinya sarafnya masih aktif dan hewannya masih hidup. "Namun jika dipencet-pencet batang ekornya diam saja dan tidak bereaksi, maka artinya ia sudah mati," jelasnya.

Ketiga, reflek kuku. Sapi, kerbau, unta, kambing, dan domba adalah hewan berkuku genap atau ungulata. Di antara kedua kuku kakinya terdapat bagian yang sangat sensitif. Tusuk pelan bagian tersebut dengan menggunakan ujung pisau yang runcing. "Jika masih bereaksi, artinya hewannya masih hidup. Namun, jika sudah tidak bereaksi alias diam saja, artinya hewannya telah mati," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement