Ahad 02 Aug 2020 06:53 WIB

Demonstrasi Tuntut Netanyahu Mundur Terus Berlangsung

Netanyahu dinilai gagal mengatasi pandemi virus corona dan dituduh korupsi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Polisi Israel menggunakan water cannon untuk membubarkan orang selama protes terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Sabtu (18/7/2020).rotest against Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu in Jerusalem, Saturday, July 18, 2020. Protesters demanded that the embattled leader resign as he faces a trial on corruption charges and grapples with a deepening coronavirus crisis. (AP Photo/Oded Balilty)
Foto: AP/Oded Balilty
Polisi Israel menggunakan water cannon untuk membubarkan orang selama protes terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, Sabtu (18/7/2020).rotest against Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu in Jerusalem, Saturday, July 18, 2020. Protesters demanded that the embattled leader resign as he faces a trial on corruption charges and grapples with a deepening coronavirus crisis. (AP Photo/Oded Balilty)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Protes yang mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mundur terus terjadi. Unjuk rasa terbaru dihadiri ribuan orang pada Sabtu (1/8) malam hari.

Pengunjuk rasa menuntut Netanyahu untuk mengundurkan diri atas tuduhan korupsi dan wabah kasus virus corona. Protes itu terjadi di sejumlah persimpangan dan jembatan.

Baca Juga

Orang-orang turun ke jalan sambil memegang spanduk yang menyatakan kalau Netanyahu  telah gagal dan menyerukan pengunduran dirinya. Pengunjuk rasa pun memenuhi luar kediaman pribadi perdana menteri di kota Caesarea utara.

Dikutip dari Aljazirah, acara utama dari demonstrasi ini berlangsung di luar kediaman resmi Netanyahu di Yerusalem. Penyelenggara demonstrasi mengatakan, ribuan menuntut Netanyahu mundur.

Tekanan atas pandemi itu menjadi pukulan keras di banyak negara, termasuk Israel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah memperingatkan pandemi kemungkinan akan berlangsung panjang.

Komite Darurat WHO menyoroti durasi panjang pandemi Covid-19 yang diantisipasi ketika melakukan pertemuan pada Jumat (31/7). WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan, memperingatkan risiko kelelahan respons dalam konteks tekanan sosial-ekonomi yang terjadi karena efek pandemi yang panjang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement