Ahad 02 Aug 2020 06:58 WIB

Iran Tangkap Komandan Kelompok Oposisi

Pemimpin kelompok oposisi Tondar dituduh berada di balik serangan pemboman 2008

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Bendera Iran
Foto: Tehran Times
Bendera Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengatakan badan intelijennya telah menahan seorang pemimpin kelompok pro-monarki yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Sabtu (1/8). Dia adalah sosok yang diduga berada di balik pemboman mematikan pada 2008 dan merencanakan serangan-serangan lain.

"Jamshid Sharmahd, pemimpin kelompok teroris Tondar (Guntur), yang mengarahkan aksi bersenjata dan teroris di Iran dari Amerika, ditangkap setelah operasi yang rumit, dan sekarang berada di tangan kuat (agen kami)," kata pernyataan Kementerian Intelijen.

Baca Juga

Meski begitu, Kementerian itu tidak memberi rincian seputar proses dan tempat penangkapan orang tersebut. Namun, siaran televisi pemerintah Iran menunjukkan video seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Sharmahd dan memberikan tanggal lahirnya. Pria itu dengan penutup mata mengatakan, "Mereka membutuhkan bahan peledak dan kami menyediakannya."

Menteri Intelijen, Mahmoud Alavi, menyebut Tondar sebagai kelompok oposisi kerajaan yang paling rawan kekerasan. "Terlepas dari keluhan kami kepada Interpol, Sharmahd akan bepergian ke mana-mana dengan namanya sendiri. Ini menunjukkan betapa kosongnya slogan-slogan anti-teror oleh Amerika dan sekutu Eropa mereka, ”katanya.

Tondar tidak mengkonfirmasi penahanan itu. Menanggapi laporan penangkapan Sharmahd, kelompok itu mengatakan di situs webnya, bahwa itu tidak mengkonfirmasi cerita yang disampaikan oleh berbagai jaringan. Namun, dalam unggahan sebelumnya di media sosial bahwa kelompok ini akan terus berjuang bahkan tanpa adanya seorang komandan.

Majelis Kerajaan Iran atau Tondar berbasis di Los Angeles. Kelompok kecil itu memiliki tujuan memulihkan monarki Iran yang digulingkan oleh revolusi Islam 1979. Kelompok tersebut juga menjalankan stasiun radio dan televisi oposisi pro-Iran di luar negeri.

Menurut situs web Tondar, Sharmahd adalah seorang insinyur elektronik yang lahir pada 1955. Dia adalah orang Iran-Jerman dan tinggal di Jerman sebelum pindah ke Los Angeles pada 2003.

Pernyataan Kementerian Intelijen Iran mengatakan, Sharmahd merencanakan dan mengarahkan sebuah ledakan di sebuah pusat keagamaan di kota selatan Shiraz pada 2008 yang menewaskan 14 orang dan melukai 215 lainnya. Sebelum penangkapan, intelijen Iran telah membatalkan beberapa rencana lain dalam beberapa tahun terakhir, termasuk meledakkan makam Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri Republik Islam Iran.

Tondar pun telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan di Iran. Dalam situs kelompok itu, mereka mengaku berada di balik pemboman sebuah seminari yang digunakan oleh Garda Revolusi di Shiraz pada Juni 2019 dan sebuah ledakan di sebuah kilang pada 2016. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement