REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas memutuskan untuk melakukan tes swab massal seluruh jemaah dan pastor di dua gereja Katolik yang ada di Kota Purwokerto. Hal ini menyusul ditemukannya lima kasus konfirmasi positif Covid-19 di lingkungan gereja tersebut.
"Sesuai protap yang ditetapkan Bupati, bila dalam program swab yang dilakukan secara sampling ini ditemukan kasus positif, maka seluruh warga di komunitas tersebut akan dilakukan tes massal," kata Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, Ahad (2/8).
Dia menyebutkan, dalam program test swab secara sampling di lingkungan gereja Katolik, sebelumnya ditemukan ada lima orang yang positif Covid 19. Kelima orang tersebut, terdiri dari tiga orang pastor dan dua orang karyawan gereja.
Mengenai kegiatan ibadah di kedua gereja tersebut, Wabup mengaku, Pemkab Banyumas belum memutuskan apakah kegiatan ibadah di dua gereja tersebut akan dihentikan dulu atau tidak. "Senin besok baru akan dirapatkan dengan Forkompimda. Kalau masalah tempat ibadah, biasanya keputusannya diambil bersama dengan melibatkan MUI dan FKUB," katanya.
Meski demikian Uskup Purwokerto Mgr Christophorus Tri Harsono menegaskan, untuk sementara kegiatan peribadatan dan kegiatan gereja lainnya ditiadakan. "Selama satu pekan ini tidak ada misa dulu," katanya.
Berdasarkan rilis dari Sekretaris Keuskupan Purwokerto, Pastor FX Bagyo Purwosantoso Pr, terpaparnya lima orang pastor dan karyawan gereja tersebut, diketahui setelah hasil test swab yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas di lingkungan gereja diterima pada Rabu (29/7).
Dari hasil test tersebut, pihak gereja mendapat pemberitahuan ada lima orang yang terkonfirmasi positif. Atas pemberitahuan tersebut, kelima orang yang terkonfirmasi positif sudah diisolasi di rumah sakit. "Pastor dan karyawan gereja yang terkonfirmasi positif ini merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala)," katanya.
Terkait program test swab massal yang dilaksanakan, Wabup Sadewo menyebutkan, Pemkab Banyumas tetap berkomitmen untuk melaksanakan test swab terhadap 20 ribu warga Banyumas. Namun dia menyebutkan, program test swab massal ini akan dilaksanakan secara bertahap mengingat kapasitas laboratorium yang masih terbatas.
"Saat ini Pemkab Banyumas hanya mengandalkan laboratorium di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta untuk uji sampel," katanya.
Dia menyatakan, menurut rencana laboratorium Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto juga akan memfungsikan laboratoriumnya untuk uji sampel. "Kalau laboratorium Unsoed sudah difungsikan, maka target 200 sampel swab per hari baru bisa dilaksanakan. Sekarang, baru sekitar 40-50 sampel per hari," katanya.