Senin 03 Aug 2020 15:45 WIB

Gage Diberlakukan, Armada Transjakarta Ditambah 25 Persen

Pergerakan dari Bogor cukup landai dengan adanya bus dari Pemprov DKI dan Pusat.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Maskot Manusia Covid saat memberikan sosialisasi kepada penumpang di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta, Rabu (15/7). Sosialisasi ini bertujuan untuk mengingatkan kepada penumpang Transjakarta untuk selalu menaati protokol kesehatan saat menggunakan transportasi publik. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Maskot Manusia Covid saat memberikan sosialisasi kepada penumpang di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta, Rabu (15/7). Sosialisasi ini bertujuan untuk mengingatkan kepada penumpang Transjakarta untuk selalu menaati protokol kesehatan saat menggunakan transportasi publik. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan bahwa pelaksanaan protokol kesehatan terbaik ada di layanan angkutan umum, seperti MRT, LRT, dan Transjakarta. Beberapa layanan angkutan umum tersebut, katanya, diharapkan bisa menjamin keselamatan warga.

Syafrin mengungkapkan hal tersebut bersamaan dengan pembahasan soal penetapan kebijakan ganjil-genap yang diberlakukan mulai hari ini, 3 Agustus 2020. Dia menjelaskan, adanya kebijakan gage tersebut, disertai dengan perbaikan berupa penambahan kapasitas di angkutan umum, terutama untuk jalur-jalur yang diberlakukan aturan gage.

"Dengan kebijakan ini kami sudah lakukan antisipasi terhadap potensi terjadinya shifting ke angkutan umum, dimana MRT, Transjakarta dan juga LRT kami siapkan," kata Syafrin, Senin (3/8).

"Tujuan utama seluruh warga tetap aware terhadap pandemi Covid-19, dan tetap tinggal di rumah dan tidak pergi untuk perjalanan yang tidak penting," lanjut dia.

Berdasarkan keterangan resmi dari Transjakarta, pihaknya menambah armada pada ruas koridor yang terimbas dengan kebijakan gage. Penambahannya sebesar 25 persen atau 155 unit armada.

Keseluruhan armada tersebut akan disebar di 10 koridor yang bersinggungan dengan 25 ruas jalan yang diberlakukan kebijakan gage. Sementara itu, untuk KRL, Syafrin menuturkan tidak adanya penambahan armada.

"KRL tidak ada penambahan. Tetap karena mereka sudah beroperasi normal. Hanya MRT mulai besok kami operasikan sampai jam 10 malam. Dari hasil pantauan, pergerakan dari Bogor cukup landai dengan adanya bus dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," lanjut dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement