REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Album kedelapan Taylor Swift bertajuk "Folklore" berhasil menuai kesuksesan. Pada pekan pertama setelah dirilis pada 24 Juli, album itu mencatatkan angka penjualan yang fantastis sebesar 846 ribu kopi di Amerika Serikat (AS).
Menurut data Nielsen Music seperti dilansir dari LA Times, Senin (3/8), torehan itu memecah rekor penjualan album di pekan pertama sepanjang tahun 2020. Album Swift sebelumnya, Lover, juga mencetak penjualan sebesar 867 ribu kopi.
Tak hanya itu, album "Folklore" berhasil menempati posisi nomor satu di tangga album Billboard 200. Billboard juga menyatakan bahwa album ini menjadi album ketujuh Swift yang menjadi peringkat wahid di tangga penjualan album di AS.
Capaian Folklore juga berhasil menyaingi penjualan album BTS "Map of The Soul 7" yang sebelumnya berhasil terjual sebanyak 547 ribu kopi pada pekan pertama. Label yang menaungi Swift, Republic Records mengatakan, hingga kini penjualan global untuk album "Folklore" telah melampaui 2 juta kopi. Angka-angka penjualan itu merupakan capaian yang fantastis bagi Swift.
Merujuk data Nielsen, total statistik streaming untuk "Folklore" juga sangat mengesankan mencapai 289,9 juta. Ini menjadi fakta unik bagi Swift yang kerap bersitegang dengan layanan streaming karena persoalan royalti, tetapi kini telah mendominasi konsumsi musik di streaming. Sementara dari data Billboard disebutkan bahwa "Folklore" sukses menempati posisi puncak dalam satu pekan streaming dari setiap album non-rap yang dirilis tahun ini.
Swift menjadikan "Folklore" sebagai garapan album jarak jauh pertama. Ia berkolaborasi dengan Aaron Dessner dari band indie-rock Brooklyn National, lalu musisi Bryce Dessner dan Bryan Devendorf, serta Bon Iver Justin Vernon yang berduet dengan Swift di lagu "Exile".
Sebelum pandemi Covid-19 menutup industri musik live, Swift dijadwalkan menggelar konser "Lover" pada musim panas tahun 2020 di Stadion SoFi di Inglewood dan Stadion Gillette dekat Boston. Karena pandemi, konser terpaksa dijadwalkan ulang untuk 2021.
Ikuti Whatsapp Channel Republika