Rabu 05 Aug 2020 09:01 WIB
Terkait Pelaku Pelecehan Modus Swinger 

Legislator: Jangan Dikait-kaitkan dengan Buzzer Istana

Dalam kerangka demokrasi, tudingan harus berdasarkan pembuktian dan fakta yang ada.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/8).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta agar publik tak mengait-ngaitkan pelaku pelecehan modus swinger (tukar pasangan) di Yogyakarta Bambang Arianto dengan buzzer Istana. Menurutnya, dalam menuduh seseorang perlu disertai bukti yang cukup. 

"Kita tidak boleh sembarang menuduh ini buzzer ini, ini buzzer ini," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/8).

Menurutnya, dalam kerangka demokrasi, tudingan harus berdasarkan pembuktian dan fakta yang ada. Oleh karena itu, menurutnya, tidak tepat bila publik menuduh orang lain sebagai buzzer, apalagi dikaitkan dengan orang nomor satu di Indonesia. "Ya jangan dikait-kaitkan dengan satu pihak yang belum tentu terbukti," ujarnya. 

Seorang pria bernama Bambang Arianto mengaku pernah melakukan pelecehan seksual dengan modus swinger atau tukar pasangan. Pelaku berkedok sebagai mahasiswa S3 Akuntansi Forensik yang sedang melakukan penelitian terkait praktik swinger atau tukar pasangan. 

Di dunia maya dirinya disebut-sebut sebagai buzzer Presiden Jokowi. Bahkan jagat Twitter sempat diramaikan dengan tanda pagar (tagar) #JokowerPadaSakitJiwa. 

Sebelumnya Bambang Arianto telah menyampaikan surat permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia terkait tudingan ia terlibat dalam pelecehan seksual, karena melakukan praktik swinger atau tukar pasangan. Dalam video yang viral tersebut, Bambang mengaku, sengaja membuat rekaman dengan kesadaran penuh dan tanpa ada paksaan dari siapa pun. 

"Saya atas nama Bambang Arianto ingin menegaskan, bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong, karena sesungguhnya saya ingin bernaftasi secara virtual semata," kata Bambang yang belakangan menonaktifkan akun Twitter, @BamsBulaksumur pada Ahad (2/8), setelah warganet ramai membincangkannya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement