Jumat 07 Aug 2020 00:29 WIB

Jakarta Pusat Perluas Kawasan Khusus Sepeda di Gambir

Perluasan kawasan khusus sepeda di kecamatan Gambir untuk mengurangi kerumunan warga

Red: Nur Aini
Warga bersepeda melintas di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (2/8/2020). Warga tetap berolahraga di tempat umum meski PSBB masa transisi fase pertama untuk ketiga kalinya diperpanjang hingga 13 Agustus 2020 akibat tren penambahan kasus positif COVID-19 masih cukup signifikan di Ibu Kota.
Foto: ANTARA /M Risyal Hidayat
Warga bersepeda melintas di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (2/8/2020). Warga tetap berolahraga di tempat umum meski PSBB masa transisi fase pertama untuk ketiga kalinya diperpanjang hingga 13 Agustus 2020 akibat tren penambahan kasus positif COVID-19 masih cukup signifikan di Ibu Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Pusat memperluas kawasan khusus pesepeda (KKP) di kecamatan Gambir untuk mengurangi kerumunan warga yang ingin berolahraga di kawasan MH Thamrin- Jenderal Sudirman

"Ini nanti kita perpanjang ke Jalan Hayam Wuruk hingga ke Jalan Gajah Mada. Kita akan coba dulu," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis (6/8).

Baca Juga

Bakwan menjelaskan keputusan untuk memperluas area KKP itu bukanlah yang pertama kali dilakukan di Jakarta Pusat. Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Pusat pun pernah melakukan perluasan KKP serupa di kecamatan Kemayoran yaitu di Jalan Benyamin Sueb dan di kecamatan Cempaka Putih di Jalan Cempaka Putih Raya.

"Ini (perluasan area KKP di Gambir dari Jalan Suryopranoto hingga Gajah Mada), kita uji coba mulai minggu ini. Dari jam 06.00 WIB sampai jam 09.00 WIB," kata Bakwan.

Untuk pengamanan jalur atau pun ruas jalan di area KKP Gambir, Kepala Seksi Operasional (Kasie Ops) Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Syamsul mengatakan akan menempatkan 40 orang petugas untuk mengatur KKP agar tetap kondusif.

"Nanti ada 40 personel yang kita libatkan untuk melakukan pemantauan dan pengawasan di lokasi," ujar Syamsul.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meminta pengawasan dari pihak kecamatan dan kelurahan ditingkatkan khususnya untuk penerapan protokol kesehatan. Ia berpesan agar tidak sampai KKP yang seharusnya membuat tubuh warga menjadi sehat karena berolahraga justru menjadi area penyebaran Covid-19 akibat tidak patuhnya warga menerapkan protokol kesehatan.

"Kita minta camat dan lurah untuk menjaga warga yang bersepeda, jangan sampai sepedanya ditaruh lantas mereka malah mengobrol dan membuat kerumunan. Jangan sampai ini menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," kata Irwandi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement