Jumat 07 Aug 2020 17:05 WIB

Kementan Uji Laik BPP Sukaraja untuk Dijadikan KostraTani

Tim Kementan menyasar 290 BPP yang dibina untuk jadi KostraTani

Kementan uji laik BPP Sukaraja untuk dijadikan KostraTani
Foto: Kementan
Kementan uji laik BPP Sukaraja untuk dijadikan KostraTani

REPUBLIKA.CO.ID, SELUMA -- Kementerian Pertanian RI (Kementan) berupaya menetapkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang laik fungsi melaksanakan Gerakan berbasis Komando Strategi Pembangunan Pertanian (KostraTani). Hal ini dalam rangka pengembangan digitalisasi tugas, fungsi dan peran penyuluhan pertanian era industrialisasi 4.0.

Tim pendampingan Kementan bergerak ke sejumlah daerah untuk menyasar 290 BPP model KostraTani yang akan didampingi dan dibina oleh unit pelaksana teknis (UPT) Kementan di antaranya BPTP Bengkulu ke BPP Sukaraja di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Penyuluh Pusat Kementan, Lilik Winarti, pendamping kegiatan penyuluhan Provinsi Bengkulu melaporkan bahwa tim BPTP bertemu Koordinator BPP Sukaraja, Yanris didampingi Koordinator Penyuluh BPP Muara Bangkahulu, Purwanto. Kegiatan koordinasi berlangsung dua hari pada Senin (3/8) dan Selasa (4/8).

Tujuannya, mendapat masukan untuk pengembangan KostraTani mendukung pembangunan sektor pertanian Bengkulu menopang ekonomi sekaligus stabilitas nasional."BPP Sukaraja ditunjuk dengan sejumlah pertimbangan, utamanya prestasi sebagai BPP terbaik di Kabupaten Seluma," kata Lilik W mengutip pimpinan BPTP Bengkulu.

Pertimbangan lain, BPP Sukaraja sejak berdiri ditetapkan sebagai BPP tipe A fokus pada sektor perkebunan, lalu berubah menjadi BPP pertanian. Bagi BPTP Bengkulu, BPP Sukaraja kerapkali terlibat kegiatan pengkajian dan diseminasi yang melibatkan penyuluh BPP Sukaraja.

Faktor pendukung lain, BPP Sukaraja berada dekat Tais, ibu kota dari Kabupaten Seluma, yang berjarak 97 km dari Kota Bengkulu, ibu kota provinsi.Pengembangan BPP Sukaraja sebagai model KostraTani sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa KostraTani untuk meningkatkan kinerja petani didampingi penyuluh melalui pendekatan teknologi informasi dan inovasi teknologi pertanian.

"KostraTani tempat kita berkumpul dengan cara-cara baru. Kita tinggalkan pola lama. Kita gunakan pendekatan teknologi 4.0 menyatukan para petani dan penyuluh di daerah dengan pusat. Hapus sekat pusat dan daerah," kata Mentan Syahrul pada berbagai kesempatan jumpa petani dan penyuluh di daerah.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementan membuka peluang BPP menjadi KostraTani. "Syaratnya lokasi dekat UPT, karena wajib intensif komunikasi dan intensif pelatihan. Harus ada listrik, jaringan internet dan komputer.”

Menurut Dedi Nursyamsi, Paling utama adalah keinginan dan semangat para penyuluh dan fungsional di BPP serta dukungan dinas pertanian di tingkat provinsi, kabupaten dan kota mengembangkan KostraTani di wilayahnya.

Lilik Winarti menambahkan dinas pertanian di provinsi dan kabupaten mendukung pengadaan IT yang cukup memadai di antaranya dua unit personal computer (PC), dua unit laptop, satu monitor LCD, satu unit modem, satu unit sound systems, ruang pertemuan untuk video conference didukung 26 tenaga penyuluh terdiri atas 21 penyuluh PNS aktif, dua penyuluh honorer THL-TBPP APBN dan tiga penyuluh THL-TBPP anggaran APBD.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement