REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melakukan fungsi pengawasan kepada Pertamina, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kepulauan Riau pada tanggal 5 hingga 7 Agustus 2020.
Kunjungan itu dimaksudkan untuk memantau ketersediaan dan kesesuaian penyaluran BBM selama masa COVID-19 yang dihadiri anggota Komite BPH Migas M Lobo Balia dan Henry Ahmad beserta Tim BPH Migas.“Memastikan kebutuhan masyarakat tercukupi, kami melakukan pengawasan langsung dengan mengunjungi lembaga penyalur SPBU yang ada di Kepri khususnya Kota Batam,” ungkap Lobo, Sabtu (8/8).
BPH Migas menemukan bahwa pengaturan konsumsi Biosolar di Batam melalui sistem fuel telah berjalan dengan baik dan sesuai prosedur. Fuel card merupakan metode pengawasan dan pengendalian penyaluran BBM subsidi Biosolar dengan sistem pembayaran nontunai.
Hanya kendaraan yang berhak dapat mengkonsumsi Biosolar subsidi, dengan maksimal konsumsi 30 liter per hari.Henry mengutarakan bahwa program itu bagus untuk diterapkan di wilayah-wilayah lain.
“Program tersebut dapat menjadi contoh untuk diterapkan di wilayah lainnya,” ujar Henry.
Dalam Laporannya, General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Gema Iriandus Pahalawan menyampaikan, kesiapan operasional Pertamina MOR I meski saat ini dalam kondisi pandemi COVID-19.
"Kami laporkan penyaluran BBM jenis Gasoline (Pertamax Series, Pertalite dan Premium) sampai dengan bulan Juli 2020 di Kepri mencapai 31 juta liter. Sedangkan untuk penyuran BBM jenis Gasoil (Dexlite, Dex dan Biosolar) sebanyak lebih dari 8,2 juta liter pada periode yang sama," ungkap Gema.
Khusus konsumsi bahan bakar berkualitas (BBK), pada bulan Juli 2020 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Pertamax misalnya mengalami peningkatan sebanyak 28 persen. Pertamax Turbo juga mengalami peningkatan sebanyak 35 persen.