Senin 10 Aug 2020 04:49 WIB

Warga Gaza Galang Donor Darah untuk Korban Ledakan Lebanon

Selama ini warga Palestina dan Lebanon memiliki ikatan kuat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
 Seorang tentara berjalan di lokasi ledakan yang hancur di pelabuhan Beirut, Lebanon. Warga Gaza menggalang donor darah untuk membantu Lebanon atas tragedi ledakan di pelabuhan Beirut.
Foto: AP / Thibault Camus
Seorang tentara berjalan di lokasi ledakan yang hancur di pelabuhan Beirut, Lebanon. Warga Gaza menggalang donor darah untuk membantu Lebanon atas tragedi ledakan di pelabuhan Beirut.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Gaza menggalang donor darah untuk membantu Lebanon atas tragedi ledakan di pelabuhan Beirut. Sumbangan darah itu sebagai bentuk upaya membayar kembali atas sikap Lebanon yang berusaha melindungi Palestina selama beberapa tahun terakhir.

Selama ini warga Palestina dan Lebanon memiliki ikatan kuat. Karena itu, warga Palestina di Jalur Gaza meluncurkan inisiatif untuk menyumbangkan darah bagi para korban ledakan di Pelabuhan Beirut.

Baca Juga

Inisiatif tersebut dimulai bekerjasama dengan Komite Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina. "Kami meluncurkan kampanye donor darah yang menanggapi seruan menteri kesehatan Lebanon," kata Walikota Khan Younis, Alaa al-Batta, dilansir di The Jerusalem Post, Ahad (9/8).

Batta menjelaskan, warga Palestina di Gaza siap berdiri dalam solidaritas dengan para korban di Lebanon. Seorang warga Gaza bernama Abdul Qader Idris (45 tahun) pun menyatakan kesiapannya untuk menyumbang darah untuk korban ledakan di Beirut.

Tim penyelamat membersihkan puing-puing bekas ledakan untuk menemukan siapa pun yang masih hidup setelah ledakan pelabuhan yang terjadi pada Selasa kemarin. Ledakan ini menewaskan 154 orang, melukai 5.000 orang, menghancurkan sebagian kota Mediterania dan mengirimkan gelombang kejut seismik di sekitar wilayah itu.

Rumah sakit di ibu kota Lebanon dipenuhi dengan para korban yang terluka. Rumah sakit di sana mulai merawat banyak korban, bahkan sampai harus dirawat di lorong. Beberapa korban juga ada yang dirujuk rumah sakit lain di luar Beirut.

Kematian, cedera dan kerusakan dilaporkan terjadi di jalanan dan di gedung-gedung di wilayah Beirut. Warga Lebanon pun diminta mendonorkan darahnya jika memungkinkan dan para dokter diminta segera datang dan membantu merawat yang terluka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement