ISTANBUL
Kesepakatan maritim antara Yunani dan Mesir baru-baru ini "tidak berlaku" dan tidak memiliki legalitas pada zona ekonomi eksklusif di Mediterania Timur, kata presiden Turki kepada wartawan di depan Masjid Hagia Sophia di Istanbul pada Jumat.
"Tidak perlu berdiskusi dengan mereka yang tidak memiliki hak, terutama soal kewenangan maritim di Mediterania Timur," tambah Erdogan.
Mesir pada Kamis mengumumkan bahwa pihaknya menandatangani perjanjian bilateral dengan Yunani tentang batasan yurisdiksi maritim antara kedua negara di Mediterania Timur.
Kementerian Luar Negeri Turki mengecam klaim dua negara dalam kesepakatan itu dan menegaskan bahwa Yunani dan Mesir tidak memiliki perbatasan laut bersama.
Turki menegaskan kawasan yang dibatasi dalam perjanjian itu terletak di landas kontinen Turki, seperti yang dilaporkan Ankara ke PBB.
Presiden Erdogan pun menegaskan bahwa Turki akan melanjutkan dan mempertahankan perjanjian yang telah dibuatnya dengan Libya.
-Turki bersama rakyat Lebanon pada masa sulit ini
Mengenai ledakan besar yang mengguncang Beirut pada Selasa, Presiden Erdogan menekankan bahwa Turki siap membantu dalam bentuk apapun untuk saudara-saudara di Lebanon yang sedang mengalami masa-masa sulit.
Erdogan mengatakan pihaknya telah menawarkan berbagai macam bantuan kepada Presiden Lebanon Michel Aoun.
"Kami mengikuti dari dekat informasi yang akan diberikan oleh rakyat dan otoritas Lebanon kepada kami,” ujar Erdogan mengomentari isu terkini terkait siapa dalang di balik ledakan besar di ibu kota Beirut itu.