REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Manchester United (MU) akan bertolak ke Cologne, Jerman, untuk menghadapi FC Copenhagen dalam laga perempat final Liga Europa di Rhein Energie Stadion, Selasa (11/8) dini hari WIB. Skuat Iblis Merah jelas tidak bisa meremehkan lawannya mengingat banyak 'orang dalam' di tubuh skuat lawan.
Pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer dikabarkan berniat merotasi skuatnya untuk membuat penyegaran di tubuh tim utama. Meski begitu, juru taktik asal Norwegia itu tetap membawa segenap kekuatan penuh untuk terbang ke Jerman awal pekan ini.
Dalam dua laga terakhir dalam kurun waktu satu pekan, Solskjaer setidaknya sudah memasukkan sembilan nama anyar. Kemenangan 2-0 atas Leicester dan 2-1 saat menghadapi LASK Linz menjadi bukti percobaan Solskjaer menuai hasil positif.
Gelandang jebolan akademi MU, Jesse Lingard mencetak dua gol dalam dua pertandingan untuk membuktikan dirinya pantas mendapat tempat utama. Melihat hal tersebut, Solskjaer berniat kembali membawanya ke Jerman.
Gelandang yang terbilang senior, Juan Mata juga diberi kepercayaan pelatih di Liga Europa. Kemudian Eric Bailly yang mengalami naik-turun performa pun mendapat 90 menit penuh dari Solskjaer.
Akan tetapi, Ole nampaknya belum bisa menurunkan Victor Lindelof karena kondisi yang belum fit meski tidak cedera. Ole pun berharap, lini belakang dapat diisi oleh sang kapten, Harry Maguire.
"Dia sangat ingin bermain, dia kapten. Ada alasan mengapa dia ditunjuk sebagai kapten. Menurut saya, dia semakin tajam dari hari ke hari. Tidak ada keraguan soal itu," kata Solskjaer seperti dilansir laman resmi klub, Ahad (9/8).
Untuk menanggulangi tidak pastinya lini belakang, Solskjaer mengisyaratkan bakal mengajak Phil Jones yang sudah pulih dari cedera. Sebab, Solskjaer juga harus mencari sosok pengganti Luke Shaw dan Axel Tuanzebe.
Bergerak lebih ke belakang, Sergio Romero juga membuktikan kualitasnya sebagai kiper pelapis yang solid. Kendati demikian, Solskjaer tidak menjamin penjaga gawang asal Argentina itu dipastikan tampil menghadapi FC Copenhagen.
"Saya tidak menyatakan Sergio (Romero) adalah kiper Liga Europa. Selalu ada sosok keduanya di dalam tim. Saya akan pilih siapapun yang bisa memenangkan turnamen ini, silakan tunggu saja nanti," kata Solskjaer dilansir laman resmi klub, Ahad (9/8).
Di lini depan, Anthony Martial masih menjadi tumpuan sebagai ujung tombak. Catatan 23 gol di semua kompetisi menjadikan striker asal Prancis sebagai kepercayaan bersama Marcus Rashford dan Mason Greenwood sebagai trisula. Di satu sisi, kekuatan MU tidak otomatis ditakuti oleh sang lawan. Sebab, klub asal Denmark itu juga memiliki kunci yang dapat menjadi ancaman: Guillermo Varela.
Bek kanan asal Uruguay itu merupakan mantan pemain MU medio 2013 sampai 2017. Meski tak mendapatkan jam terbang reguler, Varela dinilai dapat membocorkan karakter permainan MU.
Varela juga sudah membuktikan kemampuannya di kompetisi Liga Europa musim ini. Di babak 16 besar, ia berhasil membawa timnya menundukkan Istanbul Basaksehir dengan skor 3-0 setelah mengalami defisit agregat 0-1 di leg pertama.
Perseteruan kedua klub juga merupakan reuni bagi pelatih Copenhagen, Stale Solbakken dengan Solskjaer. Mereka adalah teman akrab karena berasal dari negara yang sama.
MU pernah berjumpa satu kali dengan Copenhagen di Liga Champions musim 2006/07. Saat itu, Solbakken kebetulan adalah pelatih Copenhagen, sedangkan Solskjaer masih berstatus pemain MU. Laga pun berakhir 3-0 untuk kemenangan skuat asuhan Sir Alex Ferguson.
Melihat hal ini, Solbakken semakin antusias untuk bertemu Solskjaer. Ia tak sabar ingin menunjukkan tajinya kepada sang kawan lama. "Kekuatan Solskjaer adalah ketenangannya. Dia tahu kemana arah pergi sebuah tim. Dia akan fokus pada pengembangan jangka panjang. Meski tidak sesuai harapan, klub akan percaya padanya," kata dia seperti dilansir Manchester Evening News.