REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Badan Atletik Dunia Sebastian Coe menyebut bahwa media punya peran sosial dalam mengenalkan profil seorang atlet kepada masyarakat agar bisa lebih dikenal luas, Senin (10/8).
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam seminar bertajuk "Athletics on the Eyes of Media", berdasarkan pengalamannya saat masih aktif menjadi atlet atletik lebih dari 40 tahun silam.
"Media punya andil besar dalam hidup saya, pertama kalinya saya berkenalan dengan media lebih dari 40 tahun. Bukan media internasional, tapi media lokal yang begitu aktif mewawancarai dan mengungkapkan perjalanan dan perjuangan saya," katanya menceritakan.
Bahkan saat ia mengikuti Olimpiade Moskow 1980, yang kemudian menyabet medali emas di nomor lari 1.500 meter, Coe masih ingat betul saat sebuah radio lokal di Moskow mewawancarainya sebelum pertandingan.
Saat ia akhirnya meraih medali emas, radio itu pun kembali meminta Coe untuk diwawancarai sehingga memunculkan kedekatan emosional yang tidak terlupakan hingga sekarang.
"Peran mereka sangat penting, mereka seperti keluarga. Hubungan bisa menjadi sangat dekat karena seringnya komunikasi. Media lokal yang saya temui tidak hanya mencari saya saat memenangi sebuah lomba, tapi setelah turnamen atau Olimpiade pun kami masih kerap berkomunikasi," kata Coe.
Dalam seminar virtual yang digagas Asosiasi Atletik Asia (AAA) ini, ia pun berpesan kepada lebih dari 200 jurnalis yang menjadi peserta seminar agar tetap menjaga kedekatan dengan para atlet, termasuk saat pandemi seperti sekarang yang memaksa dihentikannya kejuaraan di seluruh dunia.
"Saya ingin kalian tahu bahwa kalian punya peran yang begitu besar untuk membangun citra atlet dari bawah. Meski sekarang arus informasi begitu kompleks dengan adanya media sosial, tapi jurnalis punya kedekatan emosional yang tak dimiliki media sosial," tutup Coe.