REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Wiku Adisasmito memuji kemampuan tes PCR yang dimiliki DKI Jakarta ini. Namun, ia mengatakan, daerah lain juga sedang melakukan upaya yang sama dengan harapan bisa meniru kemampuan tes Covid-19.
"Mereka (DKI Jakarta) bisa menemukan kasus lebih banyak dan tes lebih banyak dan memenuhi standar dari WHO. Hal ini juga sedang dilakukan berbagai daerah di Indonesia dan harapannya bisa meniru apa yang terbaik yang sudah dilakukan di Jakarta," jelas Wiku dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Selasa (11/8).
Provinsi DKI Jakarta mencatatkan kemampuan tes PCR yang tinggi, dibanding dengan daerah lain di Indonesia. Berdasarkan data yang diunggah oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Ahad (9/8) lalu, test rate atau jumlah tes PCR per 1 juta penduduk di DKI Jakarta mencapai 43.123 tes.
Angka ini jauh di atas test rate secara nasional yang hanya 3.588 tes per 1 juta penduduk. Tak hanya itu, jumlah orang yang dites PCR dalam sepekan lalu di DKI Jakarta mencapai 45.620 orang.
Jumlah ini bahkan jauh di atas target yang dipasang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Jakarta setiap pekannya, sebanyak 10.645 orang.
Menurut Wiku, kemampuan setiap provinsi memang berbeda-beda terkait penanganan Covid-19 ini. Ia mengakui DKI Jakarta memang memiliki kemampuan yang tinggi dari segi infrastruktur laboratorium, jumlah SDM, dan kemampuan dalam tes untuk menemukan kasus-kasus baru setiap harinya.
Kondisi timpangnya jumlah tes PCR di DKI Jakarta dengan provinsi lain juga diakui oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam paparannya di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Emil meminta dukungan kepada pemerintah pusat agar rasio pengetesan di daerah bisa dikejar.
Meski berada di peringkat kedua, jumlah tes PCR di Jawa Barat jauh tertinggal di bawah Jakarta. Sementara peringkat ketiga diduduki oleh Jawa Timur yang justru memiliki jumlah akumulatif positif Covid-19 terbanyak nasional.
"Jawa Barat 175.260 (jumlah tes PCR), agak jomplang dengan DKI Jakarta (hampir 500.000 tes). Kami mohon dukungan untuk mengejar rasio pengetesan," jelas Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil.