REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR -- Puluhan warga Desa Kubang, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, yang sempat menjalani perawatan di Puskesmas setempat karena keracunan makanan, sebagian besar sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing, bahkan petugas dari kepolisian telah mengirimkan sampel makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan masal tersebut.
Kapolsek Sukaresmi, AKP Irwan Alexander mengatakan keracunan massal yang menimpa 64 orang tersebut berawal setelah menyantap makanan pemberian seorang warga yang menggelar syukuran, selang beberapa saat hampir bersamaan warga yang menyantap makanan mengeluhkan mual, pusing dan muntah-muntah.
"Hingga Selasa dini hari jumlah warga yang keracunan terus bertambah, sehingga dua orang di antaranya dirujuk ke RSUD Cimacan karena mengalami dehidrasi cukup parah, sedangkan 62 orang lainnya menjalani perawatan di Puskesmas Sukamahi," katanya, Selasa (11/8).
Ia menjelaskan, mendapati hal tersebut, pihaknya bersama muspika setempat berupaya membantu warga yang mengalami keracunan untuk mendapat penanganan medis. Hingga Selasa sore, ungkap dia tidak ada lagi warga yang menjalani perawatan di puskesmas setempat termasuk 12 orang anak-anak.
Sedangkan dua orang warga yang dirujuk ke RSUD Cimacan, rencana esok hari sudah diperbolehkan pulang karena kondisi kesehatannya sudah mulai membaik meskipun infusan masih terpasang untuk mengembalikan cairan tubuh yang terkuras.
Sedangkan sampel makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan masal tersebut sudah dikirim ke laboratorium untuk diuji."Hasilnya tinggal menunggu beberapa hari ke depan, namun dugaan sementara keracunan massal akibat makanan," katanya.
Sementara keterangan warga yang mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang diberikan seorang warga yang menggelar syukuran itu, tidak menyangka kalau sebagian besar warga yang mendapat pemberian mengalami hal yang sama, mereka baru tahu setelah sampai di Puskesmas.
"Saya pikir hanya saya dan keluarga yang mengalami mual,pusing dan muntah-muntah, ketika sampai di puskesmas sebagian besar warga mengalami hal yang sama dan menjalani perawatan. Sebagian besar sudah pulang, namun tetap mendapat pengawasan dari pihak puskesmas," kata Dindin warga yang mengalami keracunan.