REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan penemuan vaksin menjadi quick win dalam menyudahi pandemi covid-19. Menurut Erick, quick win// menjadi jalan singkat bagi Indonesia agar tidak terus-menerus menghadapi persoalan akibat covid-19.
"Memang, suka tidak suka, kita harus mencari jalan singkat bagaimana vaksin ini bisa ditemukan," ujar Erick saat diskusi publik Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) bertajuk "BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat di era Covid-19" di Jakarta, Rabu (12/8).
Erick bersyukur, BUMN sejak awal telah bekerja sama dengan Eijkman, BPPT, LIPI, BPOM, Kemenristek, dan universitas untuk mencoba menemukan vaksin merah putih yang saat ini masih berlangsung.
"Insya Allah, kemarin laporan terakhir, di 2021 bisa ada jalan keluar, kita menemukan vaksin merah putih," ucap Erick.
Selain itu, lanjut Erick, PT Bio Farma (Persero) juga sudah menyiapkan kapasitas produksi sampai 250 juta vaksin per tahun. Bio Farma juga terus berupaya melakukan kerja sama dengan banyak pihak, mulai dari WHO, CEPI, Korea, Cina, hingga UAE.
Erick menjelaskan, Bio Farma juga mulai melakukan uji klinis III di Bandung dengan 1.620 relawan pada Selasa (11/8) kemarin.
"Kalau memang hasilnya baik, insya Allah kerja sama dengan beberapa negara lain yang tentu tetap vaksin merah putih kita tunggu, di awal tahun depan kita sudah coba lakukan vaksin massal kepada seluruh rakyat Indonesia," ungkap Erick.
Erick menyebut penemuan vaksin harus dilakukan secepatnya agar mampu menjaga kesehatan dan ekonomi masyarakat.