REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jawahir Roble merupakan sosok inspiratif bagi Muslimah karena bekerja sebagai wasit sepak bola di Inggris. Ia bertekad mampu menjadi wasit di kancah Liga Primer.
Roble tercatat pindah ke Inggris bersama orang tuanya pada usia 10 tahun. Keluarga Roble mencari selamat dari pindah sipil di tanah kelahirannya Somalia. Mereka lalu tinggal di Wembley, London.
Selama hidupnya, Roble telah jatuh cinta pada sepakbola. Kecintaannya pada sepak bola membawanya berkarier sekaligus berintegrasi dengan masyarakat setempat walau awalnya belum bisa berinteraksi karena tak paham bahasa Inggris.
"Anda tak harus paham bahasa apa pun untuk bermain sepak bola. Sepak bola sangat membantu saya menjadi manusia seutuhnya," kata Roble yang akrab disapa JJ, dilansir dari Standard.co.uk, Rabu (12/8).
Wasit perempuan Muslim pertama Inggris ini mengakui sempat kesulitan berkomunikasi dengan orang lain karena kendala bahasa. Itulah momen Roble menyadari perlunya belajar bahasa Inggris.
"Awalnya sulit berkomunikasi dengan anak-anak. Tapi kami paham sepak bola, mereka biasa memberi isyarat untuk mengajak bermain sepak bola," ujar Roble.
Awalnya, Roble ingin berkarier sebagai pemain sepak bola. Tapi cita-cita itu pupus setelah dilarang orang tuanya. Roble lalu memilih karier di sepak bola sebagai wasit.
"Saya mulai jadi sukarelawan di klub lokal, lalu diminta jadi wasit karena mereka di liga lokal wanita kekurangan wasit. Rencana hidup saya jadi pemain sepak bola profesional dan beberapa tahun kemudian rencana ini berubah jadi wasit. Ini memang bukan rencana saya, tapi saya bangga," ucap Roble.
Roble berharap dapat meningkatkan kariernya dalam beberapa tahun ke depan. Targetnya ialah menjadi wasit di Liga Primer atau Liga Super Wanita.
"Itulah misi saya. Saya terus mempersiapkan diri secara maksimal," kata Roble.