REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN sekaligus Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menunjuk Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono sebagai Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Terima kasih Bapak Wakapolri, yang merupakan juga Wakil Ketua II Tim Pelaksana daripada Komite Pencegahan Covid-19 dan Percepatan Ekonomi Nasional. Kami menyadari tim pelaksanakan tidak akan berjalan sukses tanpa TNI- Polri. Saya datang ingin memastikan bahwa sinergitas tim pelaksana dan TNI-Polri menjadi yang tidak terpisahkan," katanya saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/8).
Kemudian, ia melanjutkan harus ada peningkatan kedisiplinan dan sosialisasi terkait Covid-19 di masyarakat yang akan dilakukan oleh TNI- Polri. Sebab, peran aparat keamanan dalam mengimbau protokol kesehatan dikala pandemi Covid-19 ini dinilai sangat penting.
Saat ini kegiatan sosialisasi akan difokuskan di 83 ribu kelurahan dan desa. Lalu, terdapat arahan Presiden, nantinya di Bandung, Jawa Barat akan ada imunisasi massal yang dibawahi TNI-Polri. Dalam hal ini, pihaknya juga akan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan PMI.
"Polri sendiri memiliki tenaga medis yang sangat siap. Tidak hanya 53 rumah sakit dan 6.700 tempat tidur yang ada. Tetapi tenaga medis yang jumlahnya ratusan ribu ini mendukung sukses imunisasi massal. Kami harus bersama mensukseskan penanganan Covid-19 ini," kata dia.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono sekaligus Wakil Ketua Pelaksana II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengatakan siap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah diprogramkan. Terutama pencegahan penularan Covid-19 di masyarakat.
"Selama ini Polri sudah melaksanakan akan tetapi kami akan lebih mengoptimalkannya. Mudah-mudahhan dengan pelibatan Polri dalam tim pelaksana percepatan ekonomi nasional nantinya akan semakin lebih baik kedepan.Terkait Covid-19 ini semoga bisa diputus, sehingga kami bisa kembali normal," kata dia.