REPUBLIKA.CO.ID, D HAKA -- Diplomat Pakistan di Bangladesh memuji kontribusi Muslim Bangladesh atau Bengal dalam pembentukan negara Pakistan. “Upaya mereka didokumentasikan dengan sangat baik di Pakistan dan Bangladesh. Hari ini, kami mengingat semua pemimpin kami dan berdoa untuk jiwa mereka," kata Komisaris Tinggi Pakistan Imran Ahmed Siddiqui kepada Anadolu Agency saat berbicara pada kesempatan Hari Kemerdekaan ke-74 negara itu, Jumat (14/8).
Komisi Tinggi Pakistan di Dhaka pada Jumat kemarin merayakan hari itu melalui pembacaan Alquran dan mengibarkan bendera nasional negara itu mengikuti lagu kebangsaan. Namun, karena pandemi virus corona yang merajalela di Bangladesh, program tersebut diadakan dengan partisipasi terbatas.
Pakistan mendapat kemerdekaan dari Inggris pada 14 Agustus 1947. Hingga 1971, Bangladesh adalah bagian dari Pakistan.
“Para pemimpin Bengal - Nawab Sir Saleemullah, Hussain Shaheed Suhrawardy, A. K Fazlul Haq, Moulvi Tamizuddin, di antara beberapa lainnya, adalah bagian dari sejarah gemilang perjuangan kita untuk Pakistan," kata Siddiqui mengenang perjuangan Islam di Bangladesh.
Merujuk pada hubungan antara Pakistan dan Bangladesh, dia menambahkan bahwa kedua negara “berbagi ikatan sejarah, agama dan budaya yang tak terpisahkan. Ia yakin ikatan ini akan menjadi lebih kuat di hari-hari mendatang.
Hubungan beku antara Pakistan dan Bangladesh baru-baru ini mulai mencair, dengan pengamat mengatakan China memiliki peran dalam mediasi. Bulan lalu, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berbicara dengan mitranya dari Bangladesh Sheikh Hasina melalui telepon.