REPUBLIKA.CO.ID, KENYA -- Muslim di Kenya mengalami kesulitan melanjutkan usaha di tengah pandemi covid-19. Pemerintah Kenya diminta memudahkan pinjaman bagi pengusaha Muslim agar roda ekonomi terus berputar.
Ahli keuangan Islam Kenya Khalfan Abdallah meminta pemerintah berpikir ulang tentang bagaimana mengakomodasi Muslim lewat berbagai program finansial. Diantaranya program pendanaan pemuda dan perempuan.
"Pemerintah seharusnya membiarkan Muslim mengambil pinjaman tanpa bunga tinggi di situasi yang sulit ini," kata Abdallah yang juga anggota dewan Momentum Credit
dilansir dari Daily Nation pada Selasa (18/8).
Abdallah menyebut pemerintah sebaiknya mencontoh lembaganya yang mulai menawarkan pinjaman shariah pada Muslim. Syarat yang diminta ialah buku catatan usaha dari peminjam.
"Program kami terbukti mampu dilakukan dan pemerintah seharusnya mencari cara yang mana bisa melakukan pembiayaan atau tawaran fasilitas kredit secara syariah selama covid-19," ujar Abdallah.
Abdallah mengatakan program pinjaman baru sebaiknya bisa membuat Muslim dan non-Muslim menaati prinsip syariah. Sehingga mereka bisa melanjutkan bisnisnya. Walau sebelumnya Muslim dan non-Muslim memang punya cara pandang beda dalam pembiayaan.
"Tantangan utama yang dihadapi Muslim selama pandemi covid-19 adalah bagaimana mengambil pinjaman tanpa perlu bayar bunga," ungkap Abdallah.