Rabu 19 Aug 2020 16:25 WIB

Semester II, Kementan Target Perluas Area Tanam 250 Ribu Ha

Dari target perluasan area sawah, diprediksi rata-rata produktivitas 4 ton hektare.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Foto udara kendaraan bermotor melintas di antara areal persawahan sebelum musim tanam di Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (7/3). Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan akan melakukan perluasan lahan sawah untuk pertanaman padi pada semester kedua tahun ini. Total target perluasan sebesar 250 ribu hektare.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara kendaraan bermotor melintas di antara areal persawahan sebelum musim tanam di Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (7/3). Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan akan melakukan perluasan lahan sawah untuk pertanaman padi pada semester kedua tahun ini. Total target perluasan sebesar 250 ribu hektare.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan akan melakukan perluasan lahan sawah untuk pertanaman padi pada semester kedua tahun ini. Total target perluasan sebesar 250 ribu hektare. Perluasan tersebut diluar dari proyek food estate 30 ribu hektare di Kalimantan Tengah.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, Musyafa, mengatakan, perluasan lahan tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu. Lalu yang sedang tahap penjajakn yakni di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.

Baca Juga

"Untuk mengawal program tersebut, nantinya akan disiapkan pupuk 62.500 ton dengan herbisida 750.000 liter yang diperlukan untuk percepatan tanam," kata Musyafa dalam Webinar Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi, Rabu (19/8).

Lebih lanjut, ia mengatakan, dari target perluasan area sawah itu, diprediksi rata-rata produktivitas sekitar 4 ton per hektare atau 547 ribu ton setara beras. Di satu sisi, akan membantu penyerapan tenaga kerja sekitar 1 juta orang dalam proses budidaya hingga pascapanen.

Musfaya menambahkan, selain upaya untuk perluasan area sawah pada semester kedua ini, Kementan juga untuk membantu stabilisasi harga komoditas. Hal itu ditempuh dengan menyediakan anggaran untuk memberikan subsidi transportasi atau distribusi pangan dari daerah surplus ke defisit.

Pola itu dilakukan agar terjadi pemerataan pemenuhan kebutuhan pangan yang diproduksi para petani. "Kita tetap melakukan kewaspadaan tinggi karena berdasarkan prediksi BMKG akan ada beberapa sentra padi mengalami kekeringan sehingga kita harus memitigasi," tuturnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement