Sabtu 22 Aug 2020 16:46 WIB

Soal KAMI di Solo, PDIP: Hak Warga Berserikat dan Berkumpul

PDIP mengingatkan bahwa berpolitik harus dilakukan untuk membangun optimisme.

Rep: Rizkyan Adiyudha / Red: Ratna Puspita
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: Republika/Abdurrahman Rabbani
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto menyebut kalau kemunculan organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merupakan hak warga untuk berserikat dan berkumpul. Namun, dia juga mengatakan, PDIP mengingatkan bahwa berpolitik harus dilakukan untuk membangun optimisme.

"Berpolitik itu mendidik rakyat dengan hal baik karena rakyat juga bisa melihat," kata Hasto Kristiyanto secara virtual di Jakarta, Jumat (21/8).

Baca Juga

Hasto mengatakan, secara umum PDIP enggan mengomentari lebih lanjut terkait deklarasi KAMI. Namun, partai berlogo kepala banteng moncong putih itu menanggapi deklarasi KAMI di Solo yang merupakan basis massa PDIP.

Hasto mengatakan, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu telah memiliki barisan yang solid di daerah tersebut. Mantan sekretaris tim pemenangan Presiden Joko Widodo ini berpendapat bahwa rakyat sudah dapat melihat mana politik yang membangun peradaban, mana politik yang membangun keadilan dan mana politik yang berambisi kekuasaan.

Hasto mengatakan, konsentrasi PDIP saat ini adalah mempersiapkan para calon kepala daerah. Lanjutnya, PDIP juga mengurusi bagaimana seluruh jajaran tiga pilar partai bergerak untuk membantu meringankan beban rakyat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

"Kalau di dalam teori perang Sun Tzu, ketika kamu melakukan serangan di benteng pertahanan lawan maka shafnya solid terlebih dahulu," katanya.

Seperti diketahui, sejumlah tokoh nasional mendeklarasikan KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat pada Selasa (18/8). Tokoh publik yang hadir dalam aksi itu diantaranya Rocky Gerung, Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Rochmad Wahab, Meutia Farida Hatta, MS Kaban, Said Didu, Refly Harun, Ichsanuddin Noorsy, Lieus Sungkharisma, Jumhur Hidayat.

Organisasi yang sama kemudian juga dideklarasikan di Jawa Tengah-Yogyakarta. Peresmian KAMI di daerah tersebut dihadiri mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Selain mendeklarasikan pembentukan presidium KAMI, masing-masing perwakilan daerah turut berorasi. Mereka menyatakan bertekad menyelamatkan Indonesia yang saat ini disebut mengalami keterpurukan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement