Selasa 25 Aug 2020 13:18 WIB

AS Pastikan Israel Pertahankan Keunggulan Militer di Timteng

AS akan memastikan Israel mempertahankan keunggulan militer di Timur Tengah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Menlu AS Mike Pompeo dan PM Israel Benjamin Netanyahu. Menlu AS Mike Pompeo memastikan negaranya akan memastikan Israel mempertahankan keunggulan militer di Timur Tengah. Ilustrasi.
Foto: Anadolu Agency
Menlu AS Mike Pompeo dan PM Israel Benjamin Netanyahu. Menlu AS Mike Pompeo memastikan negaranya akan memastikan Israel mempertahankan keunggulan militer di Timur Tengah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan negaranya akan memastikan Israel mempertahankan keunggulan militer di Timur Tengah. Hal itu menyusul hendak dijalinnya kesepakatan pembelian senjata antara AS dan Uni Emirat Arab (UEA).

"AS memiliki persyaratan hukum sehubungan dengan keunggulan militer kualitatif. Kami akan terus menghormati itu," kata Pompeo kepada wartawan setelah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (24/8).

Baca Juga

Pompeo mengungkapkan AS telah memberikan dukungan militer kepada UEA selama lebih dari 20 tahun. Dia menggambarkan langkah itu sebagai kebutuhan untuk mencegah dan menghadapi ancaman Iran yang juga musuh bebuyutan Israel.

“Kami sangat berkomitmen untuk melakukan itu, untuk mencapainya, dan kami akan melakukannya dengan cara yang menjaga komitmen kami kepada Israel dan saya yakin tujuan itu akan tercapai,” kata Pompeo.

Sabtu pekan lalu, penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner mengatakan sudah cukup lama UEA berupaya mendapatkan pesawat F-35. "Perjanjian perdamaian baru ini seharusnya meningkatkan kemungkinan mereka mendapatkannya. Tapi itu sesuatu yang sedang kami ulas," katanya.

Pada 13 Agustus lalu, Israel berhasil mencapai kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik dengan UEA. Hal itu tercapai dengan bantuan AS. Itu merupakan kesepakatan damai pertama Israel dengan negara Arab dalam 26 tahun.

Pascakesepakatan dengan UEA, Menteri Intelijen Israel Eli Cohen mengatakan negaranya dapat menjalin kesepakatan normalisasi hubungan dengan negara Teluk maupun negara Muslim di Afrika. Bahrain dan Oman adalah dua di antaranya. Cohen pun menyebut negaranya dapat menjalin kesepakatan normalisasi hubungan dengan Sudan dalam waktu dekat.

“Perjanjian normalisasi dengan Sudan akan segera hadir. Perjanjian bersejarah ini dapat ditandatangani sebelum tahun baru," kata Cohen kepada Israeli Public Broadcasting Corporation (KAN) pada 16 Agustus lalu.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَاِنْ طَلَّقَهَا فَلَا تَحِلُّ لَهٗ مِنْۢ بَعْدُ حَتّٰى تَنْكِحَ زَوْجًا غَيْرَهٗ ۗ فَاِنْ طَلَّقَهَا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ اَنْ يَّتَرَاجَعَآ اِنْ ظَنَّآ اَنْ يُّقِيْمَا حُدُوْدَ اللّٰهِ ۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ
Kemudian jika dia menceraikannya (setelah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya sebelum dia menikah dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (suami pertama dan bekas istri) untuk menikah kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah ketentuan-ketentuan Allah yang diterangkan-Nya kepada orang-orang yang berpengetahuan.

(QS. Al-Baqarah ayat 230)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement