REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merivisi target kinerja keuangan di tahun 2020. Perubahan ini dilakukan sebagai upaya penyesuaian kondisi perusahaan terhadap dampak pandemi Covid-19.
Direktur Finance, Planning, and Treasury Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pandemi Covid-19 telah membuat perseroan melakukan berbagai penyesuaian, mulai dari strategi bisnis, proses bisnis, hingga target bisnis perseroan.
Dengan penyesuaian tersebut, Bank BTN membidik laba bersih pada kisaran Rp 1,1 triliun-Rp 1,2 triliun pada akhir 2020 nanti. Sementara pada bulan Juni 2020, laba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp 768 miliar.
"Kami optimistis dapat mencapai target laba bersih pada akhir 2020 didukung strategi, peningkatan permintaan kredit, dan likuiditas pasar yang membaik," ujar Nixon dalam Konferensi Pers Public Expose Virtual di Jakarta, Selasa (25/8).
Hingga akhir tahun, Perseroan membidik total aset akan tumbuh di level 4-5 persen. Kemudian, kredit dan pembiayaan ditargetkan naik di level 5-6 persen. Bank BTN juga menargetkan Dana Pihak Ketiga (DPK) akan tumbuh pada kisaran 8-9 persen.
"Kami saat ini akan tetap berfokus perbaikan kualitas aset dan peningkatan dana murah untuk dapat menekan cost of fund," kata Nixon.
Di tengah pandemi Covid-19, angka penyaluran kredit perseroan mulai menunjukkan peningkatan. Hal tersebut terlihat dari beberapa lini bisnis Bank BTN yang menunjukkan pergerakan positif hingga Juni 2020.
Berdasarkan catatan kinerja semester I/2020, di segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi misalnya, masih mencatatkan kenaikan sekitar 5,84 persen secara tahunan. KPR Subsidi bank BTN tercatat naik dari sekitar Rp 107,34 triliun dari Juni 2019 menjadi sekitar Rp 113,61 trilun di bulan yang sama tahun ini.
Lalu, lini kredit korporasi pun naik 13,47 persen secara tahunan menjadi sekitar Rp 6,3 triliun di akhir bulan keenam tahun ini. Pembiayaan yang disalurkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN juga menunjukkan peningkatan sebesar 3,07 persen secara tahunan menjadi sekitar Rp 23,88 triliun di Juni 2020.
Hingga akhir tahun nanti, Nixon memproyeksikan permintaan kredit masih akan menunjukkan perbaikan. Apalagi, dari pameran perumahan Indonesia Property Expo (IPEX) Virtual yang digelar perseroan menunjukkan animo masyarakat yang cukup tinggi.
Optimisme tersebut juga didukung penawaran awal Obligasi Berkelanjutan Bank BTN IV Tahap I Tahun 2020 yang mencatatkan kelebihan permintaan sebanyak 1,8 kali. "Dengan pergerakan positif ini, kami optimistis target laba akan tercapai. Apalagi kondisi likuiditas di pasar pun mulai membaik," terang Nixon.