REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam NBA karena bersikap politis setelah pemainnya memboikot pertandingan playoff. Aksi boikot itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penembakan seorang pria kulit hitam oleh polisi akhir pekan lalu di Wisconsin.
"Saya tidak tahu banyak tentang protes NBA. Yang saya tahu, rating mereka sangat buruk karena orang-orang mulai muak dengan NBA," kata Trump pada Kamis.
"Mereka jadi seperti organisasi politik, dan itu bukan sesuatu yang bagus," ujar dia.
Trump sejak lama mengkritik para atlet yang menggunakan platform mereka untuk memprotes kesenjangan rasial, terutama mereka yang berada di National Football League dan Major League Baseball (MLB), yang memprotes dengan berlutut selama menyanyikan lagu kebangsaan AS.
Kritik kali ini dikeluarkan sehari setelah NBA membatalkan tiga pertandingan playoff-nya menyusul penolakan Milwaukee Bucks untuk masuk lapangan sebagai bentuk protes terhadap kebrutalan polisi terhadap Jacob Blake di Kenosha, Wisconsin. Tiga pertandingan NBA kemungkinan akan dijadwalkan ulang untuk akhir pekan ini.
Menurut keluarga dan pengacara Blake, akibatnya, kini Blake mengalami lumpuh dari pinggang ke bawah. Kebrutalan polisi juga telah memicu gelombang protes massal di Kenosha yang kemudian berujung ricuh dan menyebakan kerusakan pada sejumlah properti.