REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam tidak hanya terdapat di negara-negara Islam. Di Amerika Serikat pun ormas Islam sangat banyak. Bahkan, umat Islam di sana juga aktif dalam mengembangkan dakwah Islam.
Dalam buku "Geliat Islam di Negeri Non-Muslim", Prof Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa ada umumnya umat Islam di Amerika aktif. Karena sama-sama menjadi bagian minoritas, menurut dia, umat Islam di Amerika mungkin tertantang untuk bergerak menciptakan wadah eksistensi diri secara spesifik di tengah masyarakat mayoritas.
Melalui catatan perjalannya di buku ini, Prof Nasaruddin pun menceritakan kondisi mutakhir warga muslim di Amerika. Menurut dia, hampir semua negara bagian di Amerika mempunyai jaringan atau cabang ormas Islam. Mereka dipermudah karena teknologi yang canggih dan mobilitas masyarakat Muslim yang begitu aktif.
Di antara ormas Islam yang ada di Amerika adalah, Islamic Society on North America (ISNA), The American Muslim Council (AMC), The Council on American-Islamic Relations (CAIR), The Muslim Public Affairs Council (MPAC), The American Islamic Congress (AIC), dan The Free Muslims Coalition (FMC).
Selain itu, ada juga asosiasi pelajar muslim di Amerika yang bernama The Muslim Students Association (MSA), Inner-City Muslim Action Network (IMAN), Islamic Relief USA (IRUSA), The Multi-Faith Cordoba Initiative (MFCI), The Fiqh Council of North America (FCNA), Interfaith Youth Core (IYC), Zaytuna Institute (ZI), The Arab-American Family Support Center (AAFSC), dan Indonesian Muslim American Association (IMAAM) yang berkedudukan di Masjid Imaam Center Washinton DC.
Selain itu, menurut Prof Nasaruddin, masih banyak lagi wadah dan atau institusi profesional seperti Azizah Magazine (AM) yang mengelola majalah Muslimah Amerika, kemudian ada juga Karamah, the Islamic Networks Group (ING), dan the American Society for Muslim Advancement (ASMA).
Di samping ormas-ormas resmi tersebut, sebenarnya masih banyak lagi asosiasi umat Islam di Amerika berdasarkan profesionalisme, kedaerahan, disiplin ilmu, majelis taklim, kelompok kajian, dan peguyuban lainnya.