Senin 31 Aug 2020 16:42 WIB

Pendidikan Islam Diminta Adaptasi di Era Digital

Era digital menjadi momentum pendidikan Islam untuk adaptasi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pendidikan Islam Diminta Adaptasi di Era Digital. Foto ilustrasi: Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong tengah belajar. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supri
Pendidikan Islam Diminta Adaptasi di Era Digital. Foto ilustrasi: Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong tengah belajar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, pendidikan Islam pada era milenial masih mendapat tantangan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman digital. Di era industri 4.0 lembaga-lembaga pendidikan Islam menghadapi tekanan globalisasi yang semakin kuat di antaranya laju perkembangan teknologi dan perubahan sosial.

"Para santri dan pelajar yang berbasis pesantren harus terus menjadi manusia pembelajar yang mampu merespon isu-isu dan kebutuhan kekinian," kata Ramdhani melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Senin (31/8).

Baca Juga

Ia menjelaskan, institusi pendidikan Islam itu luas, meliputi madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi. Ramdhani mengingatkan agar semua institusi itu adaptatif pada dinamika kekinian.

Ia juga mengingatkan bahwa pendidikan Islam jangan terlalu dalam mengenang zaman keemasan dan romantisme sejarah masa lalu. "Orang terpelajar adalah pemilik masa lalu dan orang yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan," ujarnya saat memberikan sambutan pada wisuda perdana Insititut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC), Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.

IKHAC adalah perguruan tinggi keislaman yang dinanungi oleh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur. Dalam wisuda kali ini, IKHAC menyematkan gelar sarjana S1 bagi 460 wisudawan, termasuk sembilan mahasiswa asal luar negeri dari Afganistan, Thailand, Malaysia dan negara Asia lainnya.

Pengasuh dan pendiri Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Abdul Chalim berpesan agar para wisudawan menjadi sosok yang mandiri dan siap menyongsong era digital. Para alumni, selain dibekali penguatan mental spiritual, juga sudah dibekali ilmu-ilmu terapan yang siap dipakai untuk bekal hidup di era industri 4.0. Mereka dibelai ilmu seperti ilmu akuntansi, teknologi informasi, bahasa Arab dan bahasa Inggris.

"Saya kira lulusan sini sudah membawa cukup bekal untuk berkiprah di tengah-tengah masyarakat dan juga siap menjadi entrepreneur, berbagai kompetensi itulah yang menjadi aspek keunggulan IKHAC yang didesain menjadi World Class University," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement