Senin 31 Aug 2020 19:34 WIB

Gugus Tugas: Jatim Berupaya Atasi Covid di Ponpes Darussalam

Ada enam ribu santri masih dilakukan swab dan menunggu hasilnya

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Heru Tjahjono (kiri)
Foto: ANTARA/moch asim
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Heru Tjahjono (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono melakukan koordinasi dalam percepatan penanganan klaster Covid-19 yang terjadi di Pondok Pesantren (PP) Darussalam, Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi. Heru mengatakan, langkah yang dilakukan adalah untuk penetrasi kesiapan, khususnya soal akomodasi dan konsumsi untuk PP Darussalam.

"Ada enam ribu santri proses masih dilakukan swab tinggal nunggu hasil namun demikian konsumsinya harus kita dukung," ujar Heru seusai melakukan koordinasi, Senin (31/8).

Heru mengatakan, jumlah santri di PP Darussalam kurang lebih 6.000 orang. Heru menegaskan, Pemprov Jatim akan berupaya maksimal dalam penanganan Covid-19 di Ponpes tersebut. Heru juga mengharapkan peran serta dari pihak terkait agar dapat dilakukan secara komprehensif dan maksimal.

Khusus terkait ketersediaan makanan bagi para santri, Heru Tjahjono menginstruksikan ketersediaan 18 ribu nasi bungkus dalam sehari. Jumlah tersebut terbagi dalam tiga kali makan. Ketersediaan makanan tersebut akan disiapkan melalui dapur umum gabungan BPBD Jatim, Pemkab Babyuwangi, Dinas Sosial Jatim, serta didukung Kodim 0825 Banyuwangi.

"Untuk itu, saya berharap ada koordinasi yang baik antara BPBD Jatim dan Kabupaten Banyuwangi, Tagana, dari Dinsos, dan anggota TNI. Prinsipnya lapangan ini digunakan untuk lapangan terintegrasi komprehensif untuk menangani kasus Covid19 yang ada di pondok," ujarnya.

Heru juga menegaskan, makanan yang disajikan akan dijamin kualitas gizi dan higienisnya. Untuk mengujinya, dirinya memerintahkan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim Dr. Kohar Hari Santoso memantau keamanan makanan yang akan didistribusikan ke pondok.

"Tentunya makanan yang akan dibagi juga kita cek kalori dan higienisnya, ada food security-nya, kita cek agar nantinya yang disajikan benar-benar memenuhi syarat," kata dia.

 

Heru mengatakan, dapur umum yang dibangun akan resmi berjalan mulai Kamis, 3 September 2020. Sedangkan untuk hari ini dan dua hari ke depan akan disupport Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi.

"Hari ini kebutuhan makan siang dan malamnya dicukupi dari BPBD Kabupaten Banyuwangi, paginya diintervensi dari Provinsi sambil menunggu persiapan keseluruhan," ujarnya.

Seperti diketahui, sekitar 539 santri di Pondok Pesantren (PP) Darussalam, Banyuwangi terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah tersebut didapat setelah hasil swab yang dilakukan Sabtu, 29 Agustus 2020, mendeteksi adanya 340 santri yang terpapar Covid-19. Pihak terkait langsung memutuskan untuk mengkarantina Ponpes tersebut, demi meminimalisir penyebaran Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement