REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Klaster pesantren kembali muncul di Kabupaten Kuningan. Kali ini, klaster pesantren terjadi di Ponpes Al-Mutawally, Desa Bojong, Kecamatan Cilimus.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, menyebutkan, dari 156 orang yang menjalani tes swab di pesantren tersebut, sebanyak 150 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. ‘’(Data) per hari ini, infonya (ada penambahan kasus baru) 154 orang, dengan rincian 150 orang dari Ponpes Al-Mutawally dan empat orang dari sebaran lainnya,’’ ujar Indra kepada Republika, Jumat (27/11).
Indra mengatakan, dari jumlah kasus positif di ponpes tersebut, sebagian besar merupakan orang tanpa gejala (OTG). Sementara ini, mereka menjalani isolasi mandiri di pesantren.
‘’Untuk kegiatan belajar mengajar (KBM), dari minggu kemaren sudah dihentikan sementara,’’ kata Indra.
Sedangkan para santri yang sehat, lanjut Indra, sudah dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Para santri itu berasal dari berbagai daerah.
Kasus itu pertama kali terdeteksi saat dilakukan rapid test massal terhadap 443 orang yang ada di ponpes, ke santri maupun tenaga pengajar. Hasilnya, diketahui ada 156 orang yang reaktif sehingga dilanjutkan dengan pemeriksaan swab.
Sebelumnya, klaster pesantren terjadi di Ponpes Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan. Dari sekitar 405 orang di pesantren itu yang positif Covid-19, pada awal November 2020 sudah dinyatakan sembuh semuanya.
Namun meskipun demikian, KBM di Ponpes Husnul hingga kini belum dimulai kembali. Para santri sebelumnya dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Crisis Center Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, jumlah total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan hingga Jumat (27/11) mencapai 1.203 orang. Jumlah itu mengalami penambahan 154 kasus baru dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 1.049 orang. Dari total kasus 1.203 orang itu, sebanyak 905 orang dinyatakan discarded, 280 orang karantina dan 18 orang meninggal dunia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika