REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persib Bandung tak akan mengikuti langkah klub lain yang mendatangkan pemain muda asal negara lain. Persib lebih memilih prioritaskan produk pembinaan sendiri melaui diklatnya.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahyono mengatakan tak ada alasan Maung Bandung ikut meramaikan bursa pemain muda asing karena mereka hanya mempercayai didikan sendiri.
"Kita kan mengutamakan bibit lokal kita dari diklat, karena kan kita memprioritaskan kepada pemain lokal kita, kalau tidak untuk apa kita punya diklat. Jadi ya memang kita punya diklat untuk membina bibit-bibit lokal dan Indonesia," kata Teddy.
Persib memiliki program pembinaan pemain muda berjenjang, mulai dari Akademi Persib hingga Diklat Persib yang sudah menyumbang pemain dalam kompetisi Liga 1.
Karier mereka juga akan dilindungi manajemen. Apabila tidak masuk skuad utama, para pemain muda akan disalurkan ke tim satelit yang berkompetisi di kasta ketiga liga sepak bola Indonesia yakni Maung Anom dan Bandung United.
Sebagian pemain tim satelit ini berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya sehingga direkrut oleh tim baik dari Liga 1 dan Liga 2.
Teddy menegaskan Persib akan menolak mentah-mentah apabila ada tawaran pemain asing U-20 bisa merumput bersama Supardi dan kawan-kawan. "Saya tidak tahu dan tidak pernah," kata dia.
Saat ini pelatih Robert Rene Alberts tengah menguji tiga pemain U-20 untuk menambah kekuatan baru dalam Liga 1 nanti. Ketiganya adalah Ardi Maulana, Ravil Shandyka, dan Saiful.