REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri masuk dalam klasterisasi 50 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Terbaik DKI Jakarta. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Jakarta, telah mengumumkan secara resmi 50 PTS terbaik di Jakarta tahun 2020 berbasis data klasterisasi.
Dr Dwiza Riana, ketua STMIK Nusa Mandiri mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT bahwa STMIK Nusa Mandiri termasuk dalam 50 PTS terbaik di DKI Jakarta.
“Klasterisasi PTS ini berbasis pada empat indikator penilaian yang meliputi indikator input, indikator proses, indikator output dan indikator outcome,” jelas Dwiza.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika yang sudah memberikan usaha terbaiknya dalam enam bulan terakhir. Meskipun di masa pandemi STMIK Nusa Mandiri tetap menjalankan fungsinya sebagai institusi pendidikan.
“Sehingga penilaian yang diberikan oleh Pemerintah terhadap empat indikator tersebut menempatkan STMIK Nusa Mandiri dalam 50 PTS terbaik DKI Jakarta,” kata Dwiza dalam keterangan tertulis, Rabu (2/9).
Dwiza juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah khususnya LLDikti Wilayah III atas bimbingan dan arahannya selama ini.
“Ke depannya STMIK Nusa Mandiri akan terus berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja. Sehingga, bisa menyediakan input dan melakukan proses terbaik sehingga menghasilkan output dan outcome yang bisa meningkatkan lebih baik lagi posisi STMIK Nusa Mandiri dalam klaterisasi perguruan tinggi,” papar Dwiza.
Ia menegaskan, “Kami siap melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja STMIK Nusa Mandiri secara holistik. Sehingga, bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara kita tercinta ini.”
Prof Agus Setyo Budi, kepala LLDikti Wilayah II Provinsi DKI Jakarta mengatakan akan terus mendorong dan melakukan pembinaan untuk Perguruan Tinggi dalam melakukan perbaikan mutu.
“Sedikit demi sedikit, PTS di lingkungan LLDikti wilayah III mulai bisa berlari kencang dan siap bersaing di kancah internasional,” ujar Prof Agus.