Jumat 04 Sep 2020 04:45 WIB

Dispar Banda Aceh Tingkatkan Kapasitas SDM Pariwisata

Mereka juga diajarkan cara berpromosi secara digital.

Pengunjung menikmati suasana di kawasan wisata pantai  Ulee Lheue dan Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (7/6/2020). Sejumlah objek wisata pantai di daerah tersebut  kembali ramai pengunjung dan pedagang kuliner keliling, yang sebagian besar tidak menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/AMPELSA
Pengunjung menikmati suasana di kawasan wisata pantai Ulee Lheue dan Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (7/6/2020). Sejumlah objek wisata pantai di daerah tersebut kembali ramai pengunjung dan pedagang kuliner keliling, yang sebagian besar tidak menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Banda Aceh berupayameningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), baik pengelola maupun pelaku usaha berbagai objek wisata di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" itu.

"Sehingga kami harapkan setelah mereka mengikuti pelatihan ini, mereka bisa memajukan objek wisatanya," kata Kepala Dispar Kota Banda Aceh Iskandar di Banda Aceh, Kamis (3/9).

Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya menggelar pelatihan tata kelola objek wisata yang diikuti oleh puluhan peserta, terutama pengelola dan pelaku usaha wisata yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 5 September 2020.

Pelatihan tersebut, katanya, merupakan salah satu kegiatan Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh dengan pembiayaan oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun ini.

"Ini merupakan salah satu upaya yang kami lakukan dalam meningkatkan kapasitas SDM pengelola, dan pelaku usaha pariwisata," katanya.

Selain pelaku usaha pariwisata setempat di dalam pelatihan ini, pihaknya menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, seperti keuchikgampong (kepala desa) Punge Blang Cut dan Alue Naga.

"Kami menilai kedua desa tersebut, kerap dijadikan destinasi wisata bagi para pelancong yang datang ke Kota Banda Aceh," ucap Iskandar.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dispar Kota Banda Aceh Nova Indriani menyebut, setidaknya 40 peserta hadir di pelatihan ini yang terdiri dari pemandu wisata, "blogger", dan pengelola tempat wisata itu.

"Mereka kami bekali dengan berbagai pengetahuan, seperti cara melayani maupun bergaul dengan wisatawan. Mereka juga diajarkan cara berpromosi secara digital, (karena) ini kan lebih murah dan cepat," katanya.

Salmi Hardiyanti, peserta pelatihan mengaku, mendapatkan banyak pengetahuan tentang suatu objek wisata, karena pihaknya berada langsung di lapangan yang kerap bertatap muka langsung dengan wisatawan. "Agar kita lebih banyak pengetahuan lagi, tentang bagaimana cara mengelola tempat-tempat wisata. Apalagi seperti saya yang langsung berkecimpung di tempat wisata," ungkapnya.

"Jadi supaya ada introspeksi untuk diri sendiri, mungkin selama ini ada salahnya," kata pemandu lokal wisatawan di lokasi boat di Atas Rumah Gampong Lampulo.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement