Ahad 06 Sep 2020 12:00 WIB

India dan China Sepakat Kurangi Ketegangan di Perbatasan

India dan China menyatakan telah setuju untuk mengurangi ketegangan di perbatasan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Anggota Kongres Pemuda dan aktivis meneriakkan slogan-slogan ketika mereka melakukan protes terhadap China, membakar poster-poster Presiden Cina Xi Jinping, di Bangalore, India, Selasa (17 /6/2020). Menurut laporan media, Setidaknya 20 tentara India tewas dalam Himalaya yang disengketakan. daerah perbatasan, dalam pertempuran fatal dengan tentara Cina di wilayah Lembah Galwan di Ladakh timur
Foto: EPA-EFE/JAGADEESH NV
Anggota Kongres Pemuda dan aktivis meneriakkan slogan-slogan ketika mereka melakukan protes terhadap China, membakar poster-poster Presiden Cina Xi Jinping, di Bangalore, India, Selasa (17 /6/2020). Menurut laporan media, Setidaknya 20 tentara India tewas dalam Himalaya yang disengketakan. daerah perbatasan, dalam pertempuran fatal dengan tentara Cina di wilayah Lembah Galwan di Ladakh timur

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India dan China menyatakan telah setuju untuk mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan yang diperebutkan, Sabtu (5/9). Keputusan ini disepakati setelah pertemuan menteri pertahanan dari dua negara Asia yang bersenjata nuklir ini.

Pertemuan politik langsung tingkat tinggi antara India dan China ini pertama kali sejak ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan pada Mei. Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dan Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe, bertemu di sela-sela pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai di Moskow, Rusia pada Jumat (4/9).

Baca Juga

Kementerian Pertahanan India menyatakan New Delhi dan Beijing sepakat bahwa tidak boleh ada pihak mengambil tindakan lebih lanjut yang dapat memperumit situasi atau meningkatkan masalah di daerah perbatasan. Sedangkan, Wei mengatakan kedua belah pihak harus mempromosikan perdamaian dan stabilitas.

Melalui Kementerian Pertahanan China, Wei menekankan kedua pihak harus bekerja untuk meredakan ketegangan saat ini. Meski begitu, dia mengatakan kesalahan atas ketegangan baru-baru ini terletak sepenuhnya pada India. China bertekad untuk menjaga kedaulatan nasional dan wilayahnya.

China meminta India untuk memperkuat kendali atas pasukan garis depannya. Pasukan India perlu menahan diri dari tindakan provokatif dan menahan diri dari sengaja menghipnotis dan menyebarkan informasi negatif.

Kedua belah pihak mengerahkan pasukan tambahan di sepanjang perbatasan yang melintasi Himalaya barat setelah bentrokan pada Juni. Pada peristiwa itu, 20 tentara India meninggal dunia dan China belum melaporkan korban hingga saat ini.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement