REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) berencana untuk menandatangani perjanjian normalisasi mereka di Gedung Putih pada 22 September mendatang, lapor media Israel pada Senin (8/9).
Israel Channel 12 News melaporkan UEA, Amerika Serikat (AS), dan Israel sedang mempersiapkan penyelenggaraan upacara penandatanganan besar secara resmi yang dihadiri oleh Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed di Washington DC.
Menurut media Israel, upacara itu awalnya direncanakan pada 13 September, hari yang bersamaan dengan penandatanganan Perjanjian Damai Oslo antara Palestina dan Israel pada 1993. Namun, acara tersebut kemungkinan akan diundur hingga 22 September.
Media Israel mengungkapkan bahwa tanggal baru itu bertujuan untuk memungkinkan lebih banyak pemimpin dan perwakilan negara-negara Arab yang menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB dapat mengikuti upacara tersebut. Pada 13 Agustus lalu, UEA dan Israel mengumumkan perjanjian yang dimediasi oleh AS untuk menormalkan hubungan mereka, termasuk membuka kedutaan di wilayah masing-masing.
Otoritas Palestina dan faksi-faksi perlawanan terhadap penjajahan mengecam kesepakatan UEA-Israel, dan mereka mengatakan perjanjian itu tidak akan melayani kepentingan Palestina dan malah mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.