Selasa 08 Sep 2020 22:35 WIB

Jerman Minta Kejelasan atas Tokoh Oposisi Belarus yang Diculik

Menlu Jerman peringatkan Belarus atas tindakan brutal terhadap pengunjuk rasa.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/AA/M. Serebryakova
picture-alliance/AA/M. Serebryakova

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pada Senin (08/09) meminta Belarus mengklarifikasi keberadaan pemimpin oposisi Maria Kolesnikova, menyusul laporan penculikan terhadapnya oleh pria bertopeng di ibukota Minsk.

"Kami khawatir dengan hilangnya Nona Kolesnikova," kata Maas. "Pihak oposisi di Belarus siap untuk berdialog tetapi dihadapkan pada gelombang penindasan yang tidak dapat diterima."

Tokoh oposisi Belarus, Maksim Znak, mengatakan kepada DW bahwa Kolesnikova siap menghadapi kemungkinan penculikan, dengan mengatakan: "Dia tahu tentang risikonya." Znak mengatakan hilangnya Kolesnikova, "hanya akan membuat [protes] semakin besar."

Sejak Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengumumkan kemenangan dalam pemilihan presiden yang kontroversial bulan lalu, protes besar-besaran terjadi di bekas negara Soviet tersebut. Ribuan pengunjuk rasa menentang pemerintahan Lukashenko selama 26 tahun.

Otoritas Belarus menanggapi protes tersebut dengan menindak para pengunjuk rasa anti-pemerintah dan menargetkan tokoh-tokoh oposisi, termasuk kelompok oposisi terkemuka, Dewan Koordinasi, yang menuduh rezim Lukashenko "secara terbuka menggunakan metode teror."

Kementerian dalam negeri Belarus membantah terlibat dalam penculikan tokoh oposisi.

Uni Eropa ancam jatuhkan sanksi

Maas mengancam akan jatuhkan sanksi kepada Belarusia jika Lukashenko "tidak mengubah arah”. Jerman sedang bekerja dengan UE dalam membuat "paket sanksi."

Lebih dari 600 orang ditangkap atas tindakan keras pemerintah terhadap para pemrotes. Menurut kelompok oposisi Belarus, ada dua tokoh oposisi yang juga diculik pada Senin (07/09).

Kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyerukan "pembebasan segera terhadap semua orang yang ditahan atas alasan politik, sebelum dan sesudah pemilihan presiden 9 Agustus yang dipalsukan." Borrell mengatakan Uni Eropa akan menjatuhkan sanksi pada "orang yang bertanggung jawab atas kekerasan, penindasan dan pemalsuan hasil pemilu."

"Jelas bahwa otoritas negara di Belarus terus mengintimidasi atau mengizinkan intimidasi terhadap warganya dengan cara yang semakin melanggar hukum dan secara kasar melanggar hukum domestik mereka sendiri dan kewajiban internasional," kata Borrell.

Mengomentari hilangnya Kolesnikova, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan pemerintah Belarus "harus mengembalikannya secara aman sebagai prioritas tertinggi mereka" dan "memulai dialog dengan pihak oposisi."

pkp/rap (Reuters, AFP)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement