REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jumlah klaster keluarga di Kota Bekasi terus bertambah. Per Ahad (6/9) kemarin, jumlahnya mencapai 196 keluarga dari 155 keluarga pada tiga pekan sebelumnya.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menuturkan, total kumulatif klaster keluarga di wilayahnya kini mencapai 519 jiwa. Saat ini jumlah klaster keluarga yang masih aktif ada 25 KK. "Jumlah kasus aktif keluarga saat ini ada 25 keluarga, yang masih dipantau dan dievaluasi perkembangannya," tuturnya, di Stadion Patriot Candrabraga, Kota Bekasi, Selasa (8/9)
Pepen, sapaan akrab wali kota Bekasi menuturkan, jumlah klaster keluarga paling banyak disumbang Kecamatan Bekasi Utara yakni 18 KK. Disusul oleh Kecamatan Rawa Lumbu yakni 26 KK, Bekasi Selatan dan Bekasi Barat 22 KK, Bekasi Timur 18 KK, Medan Satria 15 KK, Pondok Gede 15 KK, Jatiasih 12 KK, Mustika Jaya 11 KK, Jatisampurna 10 KK, dan Pondok Melati 6 KK.
Adapun, 519 orang yang terpapar lewat klaster keluarga ini mewakili sekitar 25 persen dari total warga Bekasi yang terinfeksi Covid-19 yaitu sebanyak 2.072 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.746 kasus telah dinyatakan sembuh dan 72 lainnya meninggal dunia.
Politisi partai berlambang pohon beringin itu mengatakan mayoritas pasien Covid-19 di wilayahnya adalah mereka yang berada di usia produktif 20 hingga 49 tahun. "Angka kasus tertinggi yang terjadi pada usia produktif rentang 20 ke 49 tahun," kata Pepen.
Per 31 Agustus 2020, angka reproduksi virus corona di Kota Bekasi 1,52 persen. Namun, pada 2 September naik lagi menjadi 1,55 persen. Selain itu, angka positivity rate di Kota Bekasi juga terbilang tinggi bahkan dua kali lipat dari yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 10,4 persen. "Positivity rate-nya ada 10,4 persen," tutur dia.
Angka tersebut didapat dari jumlah tes usap yang sudah dilakukan oleh pemkot kepada warga baik yang dari tracing, maupun pasien positif yang melakukannya berulang kali.
"PCR-nya sudah dilakukan 38.232 kit, dengan angka positif mencapai 3.980 kit baik baru maupun swab pengulangan ke pasien positif. Sedangkan jumlah negatifnya ada 32.901 kit baik yang baru maupun pengulangan," jelasnya.