Rabu 09 Sep 2020 06:17 WIB

Program Transfer, Kesempatan Emas Bagi Almuni D3 UBSI

Mereka bisa  melanjutkan S1 di STMIK Nusa Mandiri hanya dua semester.

Salah satu kampus STMIK Nusa Mandiri yang berlokasi  di BSI Square, Bekasi.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Salah satu kampus STMIK Nusa Mandiri yang berlokasi di BSI Square, Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Anda lulusan  D3 (Diploma) Akademi Bina Sarana Informatika (BSI) atau Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI)? Bila ya, Anda punya kesempatan untuk melanjutkan kulah S1 (Sarjana) di STMIK Nusa Mandiri. Waktunya singkat, hanya dua semester.

Hal itu dimungkinkan, karena,  kampus STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informarika dan Komputer) Nusa Mandiri  bekerja sama dengan kampus UBSI dalam menyelenggarakan program transfer kuliah.

“Dengan program transfer ini, lulusan Program Diploma kampus UBSI dapat melanjutkan studi S1 di kampus STMIK Nusa Mandiri hanya dengan dua semester,” kata Ahmad Rifai selaku Head of Marketing STMIK Nusa Mandiri, Selasa (8/9/2020).

Rifai menjelaskan, program transfer di kampus STMIK Nusa Mandiri memiliki dua program studi  (Prodi) yang bisa dipilih.  Yakni,  Prodi Sistem Informasi (S1) dan Prodi Teknik Informatika (S1).

Program transfer  ini memiliki beberapa keuntungan. “Yaitu, perkuliahan dengan sistem blended learning, mata kuliah di kampus UBSI semua diakui tanpa mengulang, dan perkuliahan dilaksanakan kelas sore atau malam dimulai pukul 18.00 WIB,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Rifai menyebutkan,  program transfer ini dibuka di enam kampus STMIK Nusa Mandiri. Yaitu,  kampus STMIK Nusa Mandiri Margonda, Jatiwaringin, Kramat 18, Warung Jati,  Tangerang, dan  Bekasi. 

Ia menambahkan, biaya kuliah untuk program transfer ini tentunya lebih terjangkau.

“Untuk bisa mendaftarkan diri atau membutuhkan informasi lebih mengenai program transfer ini, lulusan Diploma kampus UBSI dapat langsung mengunduh aplikasi PMB Nusa Mandiri memalui link bit.ly/appmbnuri2020 atau dapat menghubungi narahubung di nomor 0821-1494-9815 atas nama Iky,” tutup Rifai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement