REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo melakukam droping air bersih ke ke Dusun Bogor Kopen, Desa Bojong, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (8/9). Lebih dari dua bulan, warga di dusun tersebut mengalami kekeringan.
Perjalanan truk Humanity Mobile Water Tank milik Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo menuju Dusun Bogor Kopen melewati sejumlah jembatan di mana sungai di bawah jembatan dalam kondisi kering kerontang. Di kanan-kiri jalan, hanya terlihat pohon jati yang sanggup bertahan hidup di daerah panas dan gersang tersebut.
Salah satu warga Dusun Bogor Kopen, Pasmin, menyatakan, kondisi masyarakat di dusunnya rata-rata asri kalangan ekonomi menengah ke bawah. Kebanyakan warga bekerja sebagai petani ladang yang menggarap lahan milik Perhutani berupa tanaman jagung dan singkong.
"Sebenarnya untuk kebutuhan air, masyarakat rata-rata memiliki sumur, tetapi sudah dua bulan lebih tidak turun hujan akhirnya sumur kami kering. Beberapa warga di sini kadang mengambil air juga di sungai, tetapi sungai sudah kering semua," kata Pasmin.
Koordinator program ACT Solo, Ardiyan, mengatakan, ACT Solo melakukan droping air bersih di RT 03 dan RT 04 di Dusun Bogor Kopen karena kondisi kekeringan di wilayah tersebut sudah sangat memprihatinkan. Pada tahap pertama, ACT Solo menyalurkan 16 ribu liter air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.
Droping air bersih ini dilakukan di kolam terpal milik warga dan Masjid Jami' Bogor Kopen. "Droping ini akan kami laksanakan beberapa hari di Wonosegoro, Boyolali. Selasa (8/9) kami droping 16 ribu liter air bersih. Kemudian masih akan dilanjutkan di beberapa titik yang memang sangat membutuhkan. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat di sini," ujarnya.
Ketua RT 04 Dusun Bogor Kopen, Riyanto, mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih kepada para donatur ACT. "Semoga segala kebaikannya mendapatkan balasan terbaik, diberikan kelancaran dan dimudahkan rezekinya oleh Allah SWT," kata Riyanto.