REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Rusli Abdullah, mengatakan, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total yang akan diterapkan kembali di Jakarta dapat berdampak pada kenaikan harga pangan. Pihaknya meminta pemerintah untuk mengantisipasi stabilitas harga.
Rusli mengatakan, meskipun pemerintah memberikan sinyal bahwa PSBB tidak akan seketat yang dilakukan sebelumnya, dampak terhadap harga pangan bisa tak terduga. Hal itu berkaca dari penerapan PSBB kali pertama dilakukan di mana membuat permintaan pangan jelang PSBB melonjak.
"Ini karena ekspektasi bahwa orang-orang tidak bisa keluar rumah sehingga harus menyetok barang itu membuat harga naik," kata Rusli kepada Republika.co.id, Kamis (10/9).
Kendati demikian, ia menuturkan, tak menutup kemungkinan situasi tersebut dimanfaatkan oleh segelintir pihak yang ingin mengambil keuntungan besar dengan membuat masyarakat panik. Karena itu, kata Rusli, segala kemungkinan terkait lonjakan harga pangan di Jakarta harus diwaspadai.